Produksi Migas Tumbuh 8%, Bos PHE Beberkan Rahasianya

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
23 July 2024 15:35
PT Pertamina Hulu Energi (PHE). (Dok.  PT Pertamina Hulu Energi (PHE))
Foto: PT Pertamina Hulu Energi (PHE). (Dok. PT Pertamina Hulu Energi (PHE))

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menyampaikan produksi minyak dan gas bumi (migas) perseroan sepanjang 2023 telah tembus 1,044 juta barel per hari setara minyak (boepd). Angka tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 8% dibandingkan capaian 2022 yang hanya 967 ribu boepd.

Direktur Utama PHE, Chalid Said Salim mengungkapkan keberhasilan perusahaan dalam menjaga pertumbuhan secara organik dan anorganik tidak terlepas dari beberapa upaya yang telah dilakukan selama ini.

"Pertama, bahwa pengembangan lapangan-lapangan di organik ini cukup masif dan kegiatan itu terdiri dari pemboran, kemudian ada namanya workover atau kerja ulang pindah lapisan dan juga ada beberapa kegiatan yang sudah masuk ke fase secondary atau tertiary. Tertiary itu bisa juga mungkin kita kenal dengan Steam Flood atau dengan Enhanced Oil Recovery," kata Chalid dalam acara Energi Corner dikutip Selasa (23/7/2024).

Sementara pada kegiatan anorganik, dalam kurun waktu 10 tahun, perusahaan juga melakukan aksi akuisisi lapangan-lapangan migas eks terminasi. Lapangan-lapangan tersebut saat ini menjadi penopang produksi PHE di sektor hulu.

"Mungkin mulai dari Blok Mahakam di 2018, mungkin yang cukup besar di tahun 2021 itu adanya Blok Rokan. Serta di luar negeri, terutama di Irak, kita menambah hak partisipasi yang tadinya 10% menjadi 20%," kata Chalid.

Selain itu, PHE juga terus melakukan pemanfaatan inovasi teknologi di sektor hulu migas guna menunjang peningkatan produksi perusahaan.

"Pendekatan-pendekatan teknologi yang kita pakai, itu juga cukup membantu dan terakhir, bahwa digitalisasi ini juga sangat membantu atau merespon dari semua kegiatan kita. Baik dari eksplorasi, development, maupun dari sisi pemeliharaan peralatan," katanya.

Sebelumnya, Wakil Direktur Utama Pertamina Wiko Migantoro menjelaskan bahwa selama kurun waktu 10 tahun terakhir ini, produksi migas Pertamina rata rata mengalami peningkatan sebesar 7%.

"Di sektor hulu produksi bertumbuh 8% dari 967 ribu boepd menjadi 1,044 juta boepd. Ini gas dan minyak tumbuh 8% dimana kalau kita lihat dalam 10 tahun terakhir growth kita rata-rata 7% selama 10 tahun terakhir," kata Wiko dalam RDP bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (12/6/2024).

Menurut Wiko capaian ini mengokohkan kontribusi Pertamina terhadap produksi migas nasional. Adapun kontribusi Pertamina terhadap produksi minyak nasional mencapai 69% dan gas 34%.

Selain itu, Pertamina juga mencatatkan rasio penggantian cadangan migas atau reserves replacement ratio (RRR) di atas 100% yakni 147%. Artinya perusahaan mampu menggantikan cadangan yang telah diproduksikan.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PHE Catat Pertumbuhan Produksi Migas Hingga 8% dalam 10 Tahun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular