
Gelar Pesta Rakyat, Sampoerna Genjot UMKM Naik Kelas

Jakarta, CNBC Indonesia - PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) terus menunjukkan komitmen dan upaya nyatanya dalam membantu mengembangkan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Tanah Air.
Presiden Direktur Sampoerna Ivan Cahyadi menuturkan, sejalan dengan fokus Pemerintah Indonesia untuk mengembangkan UMKM, perusahaan secara konsisten menjalankan berbagai program pembinaan dan pendampingan. Upaya ini dilakukan agar UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian bangsa ini bisa semakin naik kelas, termasuk merambah pasar global.
"Komitmen ini tidak terlepas dari sejarah kami. Pada tahun 1913, Sampoerna bermula dari UMKM, yaitu sebuah warung kecil di Surabaya. Hal ini menjadi semangat bagi kami untuk terus mengembangkan semakin banyak UMKM Indonesia untuk dapat naik kelas," ungkap Ivan dalam pembukaan Pesta Rakyat di JCC Senayan, Senin (22/7/2024).
Untuk itu, Sampoerna bersama KADIN Indonesia menyelenggarakan Pesta Rakyat UMKM untuk Indonesia, dengan tema "Konsisten Mendukung UMKM, Memperkuat Pengembangan SDM, dan Ekonomi Kerakyatan bagi Indonesia Maju". Kegiatan ini merupakan wujud dukungan Sampoerna terhadap prioritas Pemerintah, dalam percepatan transformasi yang inklusif dan berkelanjutan, melalui pemberdayaan UMKM.
Pada kesempatan itu, Sampoerna bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan Japan External Trade Organization (JETRO) juga meluncurkan Program Tahap Lanjutan: "Teknologi Peningkatan Ekspor UMKM Indonesia" untuk mendorong UMKM agar dapat terus berkontribusi pada peningkatan ekspor nasional.
"Sebagai perusahaan yang telah beroperasi selama 111 tahun di Indonesia, Sampoerna senantiasa berupaya menciptakan efek berganda melalui investasi, hilirisasi, inovasi, penciptaan lapangan kerja, dan pengembangan SDM," ujar dia.
![]() |
Sebagai informasi, hingga saat ini, Sampoerna mempekerjakan 90.000 karyawan secara langsung dan tidak langsung di seluruh Indonesia, yang mayoritas bekerja di bagian produksi sigaret buatan tangan. Sampoerna memiliki 8 fasilitas produksi, yang mencakup pabrik baru untuk sigaret buatan tangan di Blitar, Jawa Timur. Pabrik ini mulai beroperasi pada awal tahun 2024.
Selain itu, Sampoerna juga bermitra dengan pengusaha dan koperasi daerah untuk mengoperasikan 43 pabrik lainnya yang tersebar di berbagai kota atau kabupaten di Pulau Jawa. Di sisi lain, Sampoerna juga mengekspor produk ke lebih dari 30 negara di seluruh dunia.
Sampoerna, sambung Ivan, percaya pengembangan SDM adalah kunci untuk terus bertumbuh.
"Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk terus mengembangkan puluhan ribu karyawan kami, mitra usaha di sepanjang rantai pasok, hingga masyarakat luas, seperti program kemitraan dengan puluhan ribu petani tembakau dan cengkih, serta pelaku UMKM di Indonesia," imbuhnya.
Saat ini, Sampoerna telah membina lebih dari 320 ribu UMKM, melalui Sampoerna Retail Community (atau SRC) dan Sampoerna Entrepreneurship Training Center (atau SETC), di bawah payung Program Keberlanjutan "Sampoerna untuk Indonesia". Kedua program ini diharapkan dapat mencetak UMKM unggul, inovatif, dan berdaya saing global.
Melalui SRC, Sampoerna telah membina lebih dari 250 ribu toko kelontong yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Anggota SRC menerima program pemberdayaan yang terintegrasi dalam mengelola toko dan keuangan mereka, turut membantu memasarkan produk UMKM sekitarnya dengan "Pojok Lokal", hingga menerima dukungan digitalisasi melalui Ekosistem Digital AYO by SRC.
Berdasarkan riset Kompas Gramedia, total omzet SRC adalah Rp236 triliun per tahun atau setara dengan 11,4% dari total Produk Domestik Bruto (PDB) retail nasional 2022. SETC juga telah memberikan pelatihan kepada lebih dari 72.000 wirausaha dari seluruh Indonesia.
Program SETC didukung dengan fasilitas pelatihan seluas 27 hektar di Pasuruan. Melalui program ini, Sampoerna memberikan pembinaan komprehensif untuk pelaku UMKM dari berbagai bidang usaha seperti pertanian, peternakan, hingga pengolahan makanan dan minuman, untuk mengembangkan usaha mereka dan membuka peluang ekspor produk UMKM.
"Hari ini bersama kita juga hadir dua UMKM binaan SETC yang telah berhasil mengekspor produknya ke luar negeri," kata dia.
Pertama, ada Shiroshima dari Yogyakarta, dengan bidang usaha batik tradisional. Shiroshima sudah berhasil ekspor untuk masuk ke pasar Jepang melalui program business matching sebagai hasil kolaborasi Kadin Indonesia dengan JETRO dan Sampoerna.
Tak hanya itu, ada juga Super Roti, UMKM spesialis roti bekatul dari Semarang yang terkenal dengan bagelennya. Super Roti adalah pemenang kompetisi internasional untuk "Birthday Bread" yang diikuti oleh lebih dari 3.500 peserta dari seluruh dunia.
"Kami percaya bahwa kolaborasi dan sinergi merupakan kunci agar UMKM berkembang lebih cepat dan terarah. Melalui pendekatan multi-helix model, semua pihak termasuk pemerintah, asosiasi, akademisi dan universitas, pihak swasta, dan pemangku kepentingan lainnya dapat berkolaborasi untuk memajukan UMKM Indonesia," kata Ivan.
Untuk itu, Sampoerna merasa bangga bisa berkolaborasi dengan Kadin Indonesia untuk bersama-sama mendorong UMKM Nasional. Sampoerna juga mendorong UMKM binaan Sampoerna untuk bergabung menjadi anggota Kadin Indonesia melalui inisiatif "Ayo Berkadin".
"Ke depannya, Sampoerna berkomitmen untuk terus berperan aktif mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pemberdayaan UMKM demi memenuhi target Indonesia dalam hal penguatan SDM unggul dan transformasi ekonomi inklusif," tukasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memberikan apresiasi terhadap UMKM yang terus menopang perekonomian nasional. Sebagaimana diketahui, kontribusi PDB sekitar 60,51% dari UMKM dan menyerap hampir 97% dari tenaga kerja.
"Sampoerna berkontribusi sebesar 11-12% dari UMKM tersebut. Langkah kerja sama Kadin dan Sampoerna ini sangat baik dan tentunya acara ini adalah kolaborasi untuk peningkatan ekspor. Tadi dari JETRO maupun dari DCM itu berjanji bahwa program ini bagian dari pilar kerja sama strategis Indonesia dengan Jepang," ungkapnya.
Dengan demikian, Pemerintah Indonesia menyambut baik kerja sama ini dan menunggu konsepnya seperti apa. Dia menegaskan, Indonesia pasti akan mendukung pilar ekspor, utamanya untuk UMKM supaya bisa naik kelas dan bisa mengekspor ke Jepang.
Sementara itu, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Arsjad Rasjid menjelaskan, kolaborasi Sampoerna bersama Kadin Indonesia akan mempercepat transformasi ekonomi yang inklusif dan juga berkelanjutan. Sehingga, UMKM ini berpotensi naik kelas di masa mendatang.
"Kita perlu mendorong UMKM untuk mengedepankan inovasi dan berorientasi ekspor. Terutama ke negara-negara non-tradisional market seperti negara-negara Timur Tengah dan juga Eropa dan juga Afrika," kata Arsjad.
Dia pun mengimbau untuk terus memajukan ekonomi daerah dan meningkatkan daya saing produk lokal, sehingga bisa bersaing di pasar global. Kadin meyakini dengan adanya gotong-royong dan juga kolaborasi antara Pemerintah, sektor swasta dan juga organisasi dunia usaha bisa mewujudkan visi Indonesia Emas pada 2045.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Top! Perempuan Wirausaha Binaan Sampoerna Hadir di Pesta Rakyat UMKM