RI Sudah Awasi Ketat Muatan Ekspor di 264 Pelabuhan

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
22 July 2024 13:55
Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat kontainer di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (4/3/2022). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat kontainer di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (4/3/2022). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan sudah ada 264 pelabuhan di seluruh Indonesia yang menerapkan Sistem Informasi Mineral dan (Simbara) dan Inaportnet. Dari penerapan sistem itu proses kedatangan dan keberangkatan kapal diawasi secara terintegrasi mulai dari proses keamanan hingga efisiensi.

Dari catatan Kementerian Perhubungan, jumlah pelabuhan di Indonesia sebanyak 2.439 pelabuhan pada 2020. Angka tersebut meningkat 38,6% dibandingkan tahun 2019 sebelumnya yang berjumlah 1.760 pelabuhan.

Hal ini diungkapkan dalam Sistem Informasi Mineral dan Batu Bara antara Kementerian dan Lembaga (SIMBARA), yang kini juga menyasar sektor timah dan nikel, di Kementerian Keuangan, Jakarta, pada Senin (22/7/2024).

"Dalam apa yang dilakukan di sini ada satu koordinasi yang luar biasa bagus, dimana integrasi Inaportnet dan Sistem Single Submission pengagnkut dan mempercepat proses dari pada kegiatan secara elektronik," kata Budi Karya dalam sambutannya.

"Kami laporkan pak Luhut dan Bu Menteri Keuangan, telah diterapkan sebanyak 264 pelabuhan di seluruh Indonesia. jadi bisa dibayangkan 264 pelabuhan besar di Indonesia telah terkoordinasi dengan baik," sambungnya.

Budi Karya mengatakan dari 264 pelabuhan itu 54 diantaranya merupakan yang pelabuhan yang melakukan pengiriman dan penerimaan komoditas mineral dan batu bara. Selain itu 20 dari 54 di antara pelabuhan itu juga memberikan manfaat PNBP yang tinggi.

Ia melanjutkan dari integrasi sistem itu meningkatkan keselamatan pelayaran dalam upaya verifikasi kedatangan dan keberangkatan kapal. Dari hal itu juga membuat tingkat kepatuhan dan pengawasan muatan mineral di pelabuhan.

"Sehingga dapat meningkatkan efisiensi kepatuhan, dan pengawasan muatan mineral di pelabuhan, dan ini tentu adalah kolaborasi yang luar biasa intensif dan masif sehingga kita pastikan validasi muatan NTPN royalti hingga pengawasan lembar hasil survei yang diterbitkan surveyor," katanya.

Mantan Dirut Angkasa Pura II itu juga mengatakan dari sisi operasional, adanya perluasan sistem Simbara ke komoditas nikel dan timah membuat yang ada di seluruh Indonesia menjadi lebih produktif.

Simbara merupakan aplikasi pengawasan PNBP dan tata niaga mineral dan batu bara. Sedangkan Inaportnet sistem informasi kepelabuhanan yang mengintegrasikan dalam melayani kapal dan barang dari seluruh instansi di pelabuhan.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wow! Jokowi Resmikan Pelabuhan Terbesar Kedua RI di Makassar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular