Bos Mobil Jepang Ketakutan dengan Mobil Listrik China, Ini Penyebabnya

M Rosseno Aji Nugroho, CNBC Indonesia
21 July 2024 21:45
Pabrikan otomotif asal China, Build Your Dreams (BYD), resmi meluncurkan mobil keluarga atau Multi-Purpose Vehicle (MPV) M6 di GIIAS 2024 yang digelar di ICE BSD, Tangerang, 18-28 Juli 2024. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Pabrikan otomotif asal China, Build Your Dreams (BYD), resmi meluncurkan mobil keluarga atau Multi-Purpose Vehicle (MPV) M6 di GIIAS 2024 yang digelar di ICE BSD, Tangerang, 18-28 Juli 2024. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Produsen mobil Jepang disebut merasa khawatir dengan pesatnya perkembangan mobil listrik dari China. CEO Sony Honda Mobility, perusahaan patungan Sony-Honda, Yasuhide Mizuno mengungkapkan perusahaan Jepang sangat takut hanya bisa menjadi 'pengikut' jika tidak bisa berinovasi lebih cepat ketimbang pabrikan China.

Mizuno mengatakan perusahaan-perusahaan Jepang perlu mengubah budaya korporat yang konservatif dan mencari terobosan dalam proses manufaktur untuk tetap bersaing dengan rival-rival China. Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan mobil China telah melampaui Jepang sebagai salah satu eksportir mobil terkemuka di dunia, terutama dalam segmen kendaraan listrik.

"Kompetitor-kompetitor China sangat kuat, dan saya sangat takut dengan kecepatan implementasi dan eksekusinya," ujar Mizuno dikutip dari Financial Times, Minggu, (21/7/2024).

Dia menganggap perusahan-perusahaan Jepang kelewat takut dan pikir panjang dalam berinovasi. Karena itu, kata dia, perusahaan-perusahaan Jepang membutuhkan waktu yang terlalu lama ketika akan meluncurkan produk barunya ke pasar.

"Pabrikan mobil Jepang agak gugup atau sensitif sebelum meluncurkan mobil. Kami perlu mengubah perilaku semacam ini, jika tidak China akan menjadi yang pertama dan kami akan selalu menjadi pengikut," katanya.

Honda memiliki target ambisius untuk mengganti seluruh mobil bensin pada 2040. Meski begitu, Honda terbilang masih tertinggal dari para pesaingnya menuju elektrifikasi. Honda telah bermitra dengan Nissan pada Maret untuk mengembangkan kendaraan listrik guna bertahan dalam persaingan dengan model-model canggih, namun murah dari China.

Sony-Honda Mobility juga didirikan pada tahun 2022 untuk menggabungkan kekuatan manufaktur mobil Honda dengan keahlian perangkat lunak dan hiburan Sony. Perusahaan berencana untuk mulai mengirim kendaraan listrik mereka ke Amerika Utara pada tahun 2026.

Mizuno mengatakan kompetitor-kompetitor China bergerak lebih cepat dari yang dia perkirakan. Didorong oleh subsidi besar pemerintah dan perekrutan insinyur-insinyur handal dari Jepang, Eropa, dan AS.

Dia memperkirakan waktu pengembangan hingga peluncuran mobil listrik China hanya membutuhkan waktu 18 bulan. Di Jepang, waktu yang dibutuhkan sampai dua kali lipatnya.

"Karena kendaraan listrik buatan China tidak akan masuk ke AS, pilihan untuk konsumen akan terbatas," kata Mizuno. "Tetapi daripada merasa senang bahwa mobil-mobil China tidak akan masuk, saya merasa bahwa kita harus meluncurkan mobil yang bisa langsung bersaing dengan pesaing-pesaing China."

Salah satu mobil yang tengah disiapkan Sony Honda Mobility adalah Afeela. Mobil premium ini dimaksudkan untuk menunjukkan perangkat lunak dapat dimasukkan ke dalam proses manufaktur.

Mizuno menambahkan bahwa pabrikan mobil Jepang tidak boleh merasa puas setelah AS meningkatkan tarif kendaraan listrik China menjadi 100%.

Meskipun ada perlambatan baru-baru ini dalam pertumbuhan cepat kendaraan listrik, Mizuno mengatakan ia masih mengharapkan penjualan kendaraan listrik akan mendominasi pasar mobil AS, China, dan Eropa pada tahun 2035.

Sony diharapkan akan mendapat manfaat dari perusahaan patungan ini dengan mendekatkan diri pada proses manufaktur mobil dan meningkatkan penjualan sensor gambar ke sektor ini. Namun, banyak analis yang mempertanyakan apa yang akan didapat Honda dari kemitraan ini.

Mizuno berargumen bahwa perusahaan patungan ini akan sama berharganya bagi Honda karena akan mendapatkan keahlian dalam pengembangan perangkat lunak dari insinyur-insinyur Sony. "Perangkat lunak bisa menjadi senjata baru dalam proses pengembangan mobil," katanya.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bak Hotel Mewah, Ini Penampakan Markas Raja EV BYD di Shenzen China

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular