Internasional

Houthi Serang Israel! Tel Aviv Didrone, Picu Ledakan Dahsyat

sef, CNBC Indonesia
19 July 2024 13:13
Sistem pertahanan udara Iron Dome Israel diluncurkan untuk mencegat rudal yang ditembakkan dari Iran, di Israel tengah, Minggu, 14 April 2024. Iran melancarkan serangan militer langsung pertamanya terhadap Israel pada hari Sabtu. Militer Israel mengatakan Iran menembakkan lebih dari 100 drone pembawa bom ke arah Israel. Beberapa jam kemudian, Iran mengumumkan bahwa mereka juga telah meluncurkan rudal balistik yang jauh lebih merusak. (AP Photo/Tomer Neuberg)
Foto:IlustrasI Houthi Bom Israel (AP/Tomer Neuberg)

Jakarta, CNBC Indonesia- Kelompok Houthi di Yaman mengatakan bertanggung jawab pada ledakan besar yang mengguncang Tel Aviv, Israel, Jumat (19/7/2024) dini hari. Kelompok yang didukung Iran tersebut mengatakan telah mengirim pesawat tak berawak (drone), menyebabkan satu orang tewas dan melukai empat orang.

"Pasukan UAV (drone) mereka menyerang salah satu target penting di wilayah pendudukan Jaffa, wilayah yang sekarang disebut Tel Aviv Israel," kata mereka dalam sebuah pernyataan dimuat AFP.

Hal ini menjadi pukulan besar baru bagi Israel setelah kecolongan pada Oktober 2023. Hamas menyerang Negeri Zionis kala itu karena pendudukan yang selama ini dilakukan Israel di wilayah Palestina dan membuat pemerintahan PM Benjamin Netanyahu mengumumkan perang Gaza.

Kelompok Houthi sendiri dikenal telah melakukan puluhan serangan terhadap kapal-kapal Laut Merah. Ini juga dilakukan untuk menunjukkan dukungan bagi warga Palestina selama perang Gaza.

Sementara itu, militer Israel mengatakan penyelidikan awal menunjukkan ledakan itu disebabkan oleh "jatuhnya sasaran udara" yang "tidak memicu bunyi alarm". Dikatakan bahwa patroli udara telah ditingkatkan.

Jika sebuah serangan terkonfirmasi, maka ini akan menjadi serangan pertama yang menimbulkan korban jiwa di Tel Aviv sejak serangan roket yang diluncurkan dari Gaza melukai satu orang pada tanggal 26 Mei. Ratusan roket ditembakkan ke Tel Aviv dalam serangan tanggal 7 Oktober yang memicu perang tersebut tetapi sebagian besar dicegat.

Sebelumnya, polisi Israel mengatakan mereka menerima ratusan laporan sekitar pukul 03.00 mengenai "ledakan kuat". Ledakan itu menghantam sebuah gedung di jalan dekat gedung Kedutaan Besar AS di Israel, membuat jendela-jendela pecah.

"Selama penggeledahan, seorang pria berusia lima puluhan ditemukan tewas di apartemennya dengan luka-luka akibat pecahan peluru, kata polisi.

"Layanan medis darurat Magen David Adom mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka merawat seorang pria dan seorang wanita yang terluka di rumah mereka, dan dua lainnya terluka di jalan. Keempatnya dibawa ke rumah sakit dengan luka yang relatif ringan," katanya.

"Itu mungkin ledakan udara... Kami sangat beruntung," kata Peretz Amar, komandan polisi Tel Aviv, seraya menambahkan bahwa penyelidikan sedang berlangsung.

Semuanya Bergetar

Saat kejadian, seorang warga Tel Aviv mengatakan kepada AFP bahwa dia terbangun karena ledakan tersebut. Menurutnya "semuanya berguncang".

Polisi meminta warga untuk menghormati instruksi keselamatan dan tidak mendekati atau menyentuh puing-puing atau pecahan peluru yang mungkin mengandung bahan peledak. Pemadam kebakaran sempat mengatakan kemungkinan ledakan terjadi karena drone.

Perang di Gaza telah menewaskan sedikitnya 38.848 orang, dengan sebagian besar warga sipil. Hamas sendiri menyandera 251 warga Israel saat serangan Oktober, dengan 116 di antaranya masih berada di Gaza, termasuk 42 orang yang menurut militer Israel tewas.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kronologi Serangan-Ledakan Dahsyat di Jantung Israel, Ini Penyebabnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular