PGN Kucurkan 70 BBTUD Gas di Jateng, Ini Dia Industri yang Menikmati
Semarang, CNBC Indonesia - PT PGN Tbk (PGAS), Subholding Gas PT Pertamina (Persero), mengerek pemanfaatan gas bumi untuk wilayah Jawa Tengah (Jateng). Tercatat, penyerapan gas mengalami peningkatan dari 48 Billion British Thermal Unit Per Day (BBTUD) menjadi 60-70 BBTUD.
Peningkatan pemanfaatan gas di Jateng meningkat lantaran adanya adanya integrasi infrastruktur yang merupakan kolaborasi Pemerintah melalui APBN yaitu fasilitas Onshore Receiving Facility (ORF) Tambak Rejo dan badan usaha melalui jaringan distribusi Jawa Tengah.
Fasilitas ORF ini dioperasikan oleh afiliasi Subholding Gas PGN yakni PT Pertamina Gas (Pertagas). Lalu siapa saja yang menyerap gas dari infrastruktur itu?
Secara keseluruhan, gas bumi tersebut mengalir untuk 1 pembangkit listrik, 31 industri & komersial dan 29 pelanggan kecil. Volume penyerapan di pelanggan industri - pelanggan naik dari 0,5 BBTUD menjadi 3,5 BBTUD.
Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Harry Budi Sidharta mengatakan, dengan integrasi infrastruktur Pipa Gresem, Pipa Cisem I dan pipa distribusi Subholding Gas, dapat memberikan layanan gas bumi yang optimum.
Integrasi infrastruktur ini dipersiapkan secara desain untuk menunjang apabila ada kebutuhan demand gas yang besar.
Menurut Harry, berkat integrasi infrastruktur gas bumi ini, volume penyerapan gas pipa di Jawa Tengah semakin meningkat yang sebelumnya PGN melakukan pioneering infrastruktur gas bumi 10 tahun lalu menggunakan moda transportasi CNG.
"Integrasi infrastruktur ini juga menegaskan komitmen PGN dalam memenuhi kebutuhan di wilayah baru dan menyalurkan manfaat gas bumi yang bersumber dari sumur domestik untuk pengguna-pengguna domestik dalam rangka menumbuhkan titik ekonomi baru," ujar Harry.
Menurut Harry, kesiapan infrastruktur yang dimiliki perusahaan penting dalam menyokong menunjang kebutuhan komersialisasi gas bumi di pelanggan. PGN senantiasa menjalankan aspek-aspek safety dalam pengoperasian seluruh aset infrastruktur gas bumi.
"PGN sangat mendukung pengembangan Cisem Tahap 2 oleh Pemerintah melalui APBN yang diharapkan dapat menyatukan pasokan dan demand gas baik di Jawa Bagian Timur ke Jawa Bagian Barat atau sebaliknya.," terang Harry, Jumat (19/7/2024).
Kelak, Cisem tahap 2 ini memungkinkan adanya fleksibilitas operasi dari Timur ke Barat dan Barat ke Timur, sehingga ketahanan pasokan dinilai dapat terjaga dan pemenuhan demand di Jawa bisa terlayani.
Harry menambahkan, sebagai Subholding Gas Pertamina, PGN terus berupaya agar portofolionya tetap dalam kondisi prima serta pengembangan layanan gas bumi yang integratif untuk mengkoneksikan jaringan gas di Pulau Jawa.
"Pasokan gas bumi yang handal dan dapat disalurkan dengan baik melalui infrastruktur gas bumi baik pipeline maupun beyond pipeline adalah fokus kami. Dengan begitu, multiplier effect pemanfaatan gas bumi dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan negara," tutup Harry.
(pgr/pgr)