Zainul Maarif Buka-bukaan Isi Pembicaraan dengan Presiden Israel
Jakarta, CNBC Indonesia - Pertemuan kader Nahdlatul Ulama (NU) dengan Presiden Israel Isaac Herzog telah memicu kontroversi di dalam negeri. Zainul Maarif menceritakan isi pembicaraannya yang berlangsung selama 20 menit pada 3 Juli 2024 lalu tersebut.
Dia mengatakan bermaksud meminta langsung kepada Herzog untuk menghentikan agresi miltier Issrael di Palestina. Menurutnya, hal tersebut sesuai dengan konstitusi Indonesia untuk menghadirkan perdamaian dunia.
"Kemudian saya Muslim, pesan utama kita adalah salam. Saya mengungkapkan perdamaian di hadapan orang-orang yang sedang nyerang. Artinya, ini kan kita harus diplomasi, ngomongnya itu, Kami mengharapkan agar tidak ada serangan lebih lanjut tentang itu," tuturnya, dikutip dari CNNIndonesia, Jumat (19/7/2024).
Dia pun menegaskan dirinya tidak pro-Israel dan menilai tindakan yang dilakukan Negeri yahudi tersebut adalah sebuah kebiadaban.
"Ada yang mengatakan 70 tahun upaya untuk berdamai, upaya PBB sekalipun tidak berhasil. Jangan patah semangat, teman-teman semua. Jangan patah semangat kita berusaha agar mendamaikan, semoga saudara-saudara kita semua kejahatan berhenti," imbuhnya.
Zainul Maarif bersama tiga orang lainnya telah diberhentikan dari pengurus LBM PWNU DKI Jakarta. Adapun Zainul dipecat dari pengurus gara-gara bertemu Presiden Israel, sementara tiga lainnya karena aktif di organisasi RAHIM.
(luc/luc)