Internasional

Negara NATO Ini Dendam pada Rusia, Pemimpinnya Nyaris Dirudal Putin

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
18 July 2024 11:15
Pesawat Mirage 2000-5 Mk2 tampil di pangkalan Angkatan Udara Tanagra, sekitar 70 kilometer (45 mil) utara Athena, Jumat, 23 November 2007. Yunani secara resmi memasukkan 15 jet tempur buatan Prancis ke dalam angkatan udaranya pada Jumat saat upacara yang dihadiri oleh menteri pertahanan Prancis dan kepala staf angkatan udara negara itu. Pesawat Mirage 2000-5 Mk2 dibeli sebagai bagian dari kesepakatan 1,2 miliar pada Agustus 2000 dengan Dassault Aviation Prancis dan termasuk peningkatan 10 dari 34 Mirage Yunani yang ada tahun 2000-an. (File Foto - AP Photo/Petros Giannakouris)
Foto: Pesawat Mirage 2000-5 Mk2 tampil di pangkalan Angkatan Udara Tanagra, sekitar 70 kilometer (45 mil) utara Athena, Jumat, 23 November 2007. (ASSOCIATED PRESS/PETROS GIANNAKOURIS)

Jakarta, CNBC Indonesia - Hubungan antara Rusia dan Yunani terus memburuk. Athena masih terus memberikan dukungannya pada Ukraina, sementara di publik Yunani citra Moskow semakin memburuk.

Titik nyala antara kedua negara terjadi saat Perdana Menteri (PM) Yunani, Kyriakos Mitsotakis, menemui Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, di Odessa, 6 Maret silam. Saat itu, Rusia menembakkan rudal ke pelabuhan Odessa yang berjarak kurang lebih 400 meter dari tempat pertemuan Mitsotakis dan Zelensky.

Banyak pemimpin Barat telah mengunjungi Zelensky di Ukraina namun ini adalah satu-satunya kesempatan ketika ada ancaman yang masuk akal terhadap kehidupan dan keselamatan mereka. Para analis di Athena tidak percaya hal itu merupakan sebuah kecelakaan.

"Ini adalah pesan untuk Yunani, pesan untuk kelompok Russophilia (penggemar Rusia) dalam masyarakat Yunani," kata Konstantinos Filis, seorang profesor hubungan internasional yang mengepalai Institute of Global Affairs di American College of Yunani, kepada Al Jazeera, dikutip Kamis (18/7/2024).

Populasi Russophilia menurun drastis. Menurut Dianeosis, sebuah lembaga pemikir yang berbasis di Athena, sekitar 70% masyarakat Yunani memiliki pandangan yang baik terhadap Rusia sebelum perang besar-besaran di Ukraina. Jumlah tersebut turun menjadi 50% setelah invasi tahun 2022 dan menjadi 30% pada tahun lalu.

"Rusia sangat kesal dengan Yunani. Yunani jelas-jelas mendukung Ukraina sejak awal," tambah Filis.

Hanya tiga hari setelah perang Rusia-Ukraina dimulai, Yunani mengumumkan pengiriman dua pesawat C-130 berisi senapan, amunisi, dan granat kepada Kyiv. Surat kabar Bild Jerman mengungkapkan bahwa senjata-senjata tersebut termasuk 20.000 senapan Kalashnikov yang disita Yunani pada tahun 2013.

Secara resmi, Yunani juga telah telah memasok Ukraina dengan tambahan 20.000 peluru artileri 155 mm, rudal Stinger, dan 40 pengangkut personel lapis baja BMP-1 era Soviet. Saat ini mereka sedang mempersiapkan pengiriman empat trafo besar untuk menunjang kebutuhan listrik.

Dukungan awal Yunani terhadap Ukraina menyebabkan kedutaan Rusia di Athena menyerukan 'kesadaran' bagi para politisi Negeri Para Dewa itu untuk berhenti bersikap lunak terhadap propaganda anti-Rusia.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menyebut keputusan Yunani untuk mengirim senjata ke Ukraina sebagai sesuatu yang keliru. Ia menyatakan Yunani akan merasa rugi dengan manuvernya sendiri.

"Pada akhirnya, senjata akan diarahkan pada warga sipil, termasuk warga Yunani," ujarnya mengacu pada 150.000 etnis Yunani yang berada di Odessa dan Mariupol yang merupakan lokasi perang.

Tinta Sejarah Yunani-Rusia

Rusia telah memberikan bantuan dalam Perang Kemerdekaan Yunani melawan Kekaisaran Ottoman pada tahun 1821. Namun kedekatan budaya dan sejarah ini dikalahkan oleh perilaku Rusia terhadap Ukraina, yang disamakan Yunani dengan perilaku tetangganya, Turki, yang saat ini juga bersitegang secara teritorial di Siprus.

"Yunan pernah menghadapi permusuhan di masa lalu. Partisipasi Yunani dalam dukungan Eropa terhadap Ukraina tidak memerlukan penjelasan lebih lanjut," tegas PM Mitsotakis.

Sebelum perang Ukraina, Athena juga memiliki kerjasama alutsista dengan Rusia. Yunani bahkan memiliki satu baterai pertahanan udara jarak jauh S-300 buatan Rusia, yang ditempatkan di wilayah Kreta.

Sumber-sumber pemerintah mengatakan Yunani telah menawarkan untuk mengirimnya ke Ukraina jika AS mau menggantinya dengan baterai rudal Patriot. Pasalnya, Yunani juga sedang dalam proses pembuatan kerja sama bantuan 10 tahun dengan Ukraina.

"Yunani menginginkan sebuah perjanjian berdasarkan surplus anggaran militer, bahan-bahan yang harus dijual atau dihancurkan sebelum habis masa pakainya. Kami tidak menginginkan garis anggaran Ukraina yang terpisah," pungkas sumber diplomatik Athena.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Eks Bos NATO Sebut Rencana Putin di Ukraina Gagal, Berubah Jadi Begini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular