
Prabowo Ingin Naikkan Rasio Utang Jadi 50%, Airlangga: Itu Kan Wacana

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto buka suara soal isu presiden terpilih Prabowo Subianto ingin menaikan rasio utang negara menjadi 50% dari Produk Domestik Bruto. Dia mengatakan rasio utang pemerintah tetap dipatok sekitar 40%.
"Pertama defisit tetap di bawah 3%, dan terkait dengan rasio utang tetap sekitar 40%," kata Airlangga, Kamis, (11/6/2024).
Airlangga mengatakan perkataan adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo soal penambahan rasio utang menjadi 50% hanya sebatas wacana. Dia mengatakan pemerintah tetap fokus untuk mempertahankan rasio utang di bawah 40%.
"Ya itu kan wacana aja yang dibahas," katanya.
"Sekarang kita tidak membicarakan itu, kita tetap konsentrasi di bawah 40%," kata Airlangga yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Pengarah Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran itu.
Sebelumnya, Hashim Djojohadikusumo, mengungkapkan pemerintahan yang dipimpin kakaknya kelak akan menaikkan batas utang negara hingga 50% dari posisi saat ini 39% terhadap PDB.
Kebijakan ini dilakukan untuk mendanai program belanja ambisius Prabowo dan Gibran, salah satunya makan bergizi gratis. kenaikan batas utang ini akan ditopang oleh peningkatan pendapatan pajak. Hashim mengaku tim Prabowo telah berkonsultasi dengan Bank Dunia.
"Idenya adalah untuk meningkatkan pendapatan dan meningkatkan tingkat utang," kata Hashim dikutip dari AFP, Kamis (11/7/2024).
"Saya sudah berbicara dengan Bank Dunia dan menurut mereka 50% adalah tindakan yang bijaksana," lanjutnya.
Adapun, patut diketahui, berdasarkan hukum Indonesia, rasio utang terhadap PDB Indonesia tidak boleh melebihi 60%. Hashim mengatakan Prabowo tidak akan mengeksekusi kebijakan ini tanpa didahului oleh kenaikan penerimaan negara, baik pajak, cukai, PNBP, dividen, royalti dan lainnya.
"Kami tidak ingin menaikkan tingkat utang tanpa meningkatkan pendapatan," ujar Hashim.
Ketua Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Sufmi Dasco Ahmad membatah pernyataan Hashim. Dia menyebut pemerintahan ke depan akan tetap menjaga batasan defisit APBN 2025 sebesar 3% dari produk domestik bruto (PDB). Ia pun memastikan rasio utang terhadap PDB dalam APBN 2025 akan tetap di level yang telah di jaga selama ini, yakni di kisaran 30%.
"Pemerintah tetap teguh pada komitmennya terhadap pengelolaan fiskal yang berkelanjutan dan hati-hati," kata Dasco.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hashim Lapor Bank Dunia Soal Rencana Kenaikan Utang Prabowo-Gibran
