Internasional

Pemimpin Tetangga RI Absen di KTT NATO Gegara Palestina, Kok Bisa?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
11 July 2024 07:00
Australian Prime Minister Anthony Albanese greets Indonesian President Joko Widodo ahead of a bilateral meeting during the 2024 ASEAN-Australia Special Summit at the Melbourne Convention and Exhibition Centre in Melbourne, Australia, March 5, 2024. AAP Image/Joel Carrett via REUTERS  ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. NO RESALES. NO ARCHIVE. AUSTRALIA OUT. NEW ZEALAND OUT. NO COMMERCIAL OR EDITORIAL SALES IN NEW ZEALAND. NO COMMERCIAL OR EDITORIAL SALES IN AUSTRALIA.
Foto: via REUTERS/JOEL CARRETT

Jakarta, CNBC Indonesia - Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO menggelar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Washington DC, Amerika Serikat (AS), Rabu (10/7/2024). KTT itu dihadiri 32 negara anggota aliansi itu dan 4 negara Asia Pasifik yang menjadi undangan yakni Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru.

Namun tidak semua negara yang diundang mengirimkan kepala negaranya ke forum itu. Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese memutuskan absen dari pertemuan itu dan mengirim Menteri Pertahanan Richard Marles agar menggantikannya.

Ini merupakan kali pertama Albanese absen dalam KTT NATO. Albanese menghadiri dua pertemuan puncak sebelumnya di Spanyol pada tahun 2022 dan Lithuania tahun lalu.

Sejumlah pakar pun mendiskusikan terkait alasan Albanese tidak hadir ke forum itu. Meski belum ada keterangan resmi, beberapa pihak menyebut hal ini disebabkan krisis politik yang mendera Partai Buruh pimpinan Albanese lantaran konflik Palestina.

Diketahui, salah satu Senator Partai Buruh, Fatima Payman mengundurkan diri setelah mendukung mosi yang diajukan oleh oposisi Partai Hijau untuk mengakui negara Palestina merdeka. Sebelum mundur, ia diketahui tidak lagi disertakan dalam pertemuan internal Partai Buruh.

Pemimpin oposisi dari Partai Liberal, Peter Dutton, menuding bahwa dengan absennya Albanese di KTT NATO, ia telah mengorbankan keamanan negara dan lebih memilih menyelamatkan posisinya dalam politik dalam negeri.

"Tindakan Albanese untuk meninggalkan KTT NATO merupakan sinyal bahwa partai yang berkuasa mungkin akan mengadakan pemilu sela. Albanese mengutamakan politik dalam negeri dibandingkan keamanan nasional," ujarnya dikutip Anadolu Agency.

Dutton sendiri pernah menekan Albanese untuk absen di KTT Kerjasama Asia Pasifik (APEC) di San Francisco November lalu. Namun saat itu, Albanese menolak dan menyebutkan bahwa Australia memiliki posisi lebih penting di organisasi itu dibandingkan dalam forum NATO.

"Australia adalah anggota pendiri blok tersebut dan perlu berpartisipasi di forum ini. Berbeda dengan NATO, di mana pada sebagian besar KTT NATO, kami hanya menjadi negara pengamat," ujarnya saat itu.

Meski bukan anggota NATO, Canberra adalah sekutu penting Washington di kawasan ini sebagai bagian dari Quad yang dipimpin AS, sebuah aliansi keamanan yang longgar bersama dengan Jepang dan India.

Australia juga merupakan bagian dari pakta AUKUS di mana Negeri Kangguru itu akan mendapatkan kapal selam bertenaga nuklir dari AS dan Inggris, yang notabenenya dua patron NATO.

Sementara itu, Jepang, Korsel, dan Selandia Baru, tetap menghadirkan kepala pemerintahannya di KTT NATO 2024 untuk tahun ketiga berturut-turut. Ketiganya membahas isu-isu strategis dengan aliansi itu terkait Korea Utara, China, dan Rusia.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Insiden di Laut Kuning, Australia Protes Keras China

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular