
Tahun Pertama Prabowo: APBN Bakal Dikuras Genjot Ekonomi

Jakarta, CNBC Indonesia-Badan Anggaran DPR RI menyebut kebijakan fiskal untuk tahun 2025 akan tetap ekspansif. Namun, kebijakan fiskal di era Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka itu tetap harus terarah dan terukur untuk mempercepat transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
"Kebijakan fiskal tahun 2025 ditempuh tetap ekspansif, terarah dan terukur untuk mempercepat transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," kata Wakil Ketua Banggar DPR, Cucun Ahmad Syamsurijal membacakan laporan hasil pembahasan pembicaraan pendahuluan RAPBN 2025 dan Rencana Kerja Pemerintah 2025 dalam rapat paripurna DPR RI, Selasa, (9/7/2024).
Cucun mengatakan kebijakan fiskal yang ekspansif itu harus tetap menjaga keberlanjutan fiskal jangka menengah dan jangka panjang. Dia mengatakan DPR dan pemerintah menyepakati defisit anggaran pada level 2,29-2,82% terhadap Produk Domestik Bruto.
Cucun mengatakan defisit itu akan diarahkan untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Kebijakan penetapan defisit 2025, kata dia, juga perlu memperhatikan perubahan pendapatan negara, serta harga dan lifting minyak.
Dia mengatakan potensi utang jatuh tempo pada 2025 juga akan memberikan dampak pada defisit APBN 2025. "Potensi utang yang jatuh tempo pada 2025 akan memberikan dampak pada defisit APBN 2025," kata dia.
Cucun mengatakan kebijakan umum pembiayaan negara akan diarahkan untuk mengendalikan defisit dan utang dalam batas yang aman dan manageable. Kebijakan pembiayaan juga diarahkan dengan mengoptimalkan peran BUMN, Special Mission Vehicle, badan layanan umum, serta sovereign wealth fund.
"Untuk mendukung akselerasi, transformasi ekonomi sosial dengan mempertimbangkan kinerja keuangan dan kesiapan teknis operasional," kata dia.
(rsa/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prabowo Apresiasi Kerja Menteri: Kita Berhasil Lewati Bulan Kritis!