Jika Skema Subsidi Elpiji Diubah, Ini Efeknya ke Harga & Daya Beli

Jakarta, CNBC Indonesia- Perubahan kema pemberian subsidi Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kilo gram dari distribusi secara terbuka berbasis komoditas menjadi subsidi tertutup yang berbasis orang yang berhak dan diberikan berupa uang tunai disebut Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Eddy Soeparno sudah mendesak dilakukan.

Transformasi skema subsidi elpiji ini dinilai perlu dilakukan agar penyaluran subsidi energi bisa lebih tepat sasaran. Namun pelaksanaannya dapat dilakukan bertahap dengan melakukan evaluasi sehingga dapat menekan dampak negatifnya ke masyarakat ataupun perekonomian nasional.

Di sisi lain Kepala Center of Food, Energy and Sustainable Development INDEF, Abra El Talattov menyebutkan dampak perubahan skema penyaluran subsidi elpiji akan menyebabkan harga jual elpiji di pasar menjadi sesuai dengan angka keekonomiannya.

Saat ini harga elpiji subsidi dengan non-subsidi memiliki selisih 45%, oleh karena itu saat skema berubah maka akan menimbulkan risiko beban daya beli ke masyarakat yang tidak mendapatkan subsidi.

Abra juga menyebutkan bahwa untuk menekan dampak peralihan skema subsidi elpiji maka harus diikuti oleh kebijakan sektor energi lainnya, seperti perluasan distribusi jaringan gas bumi untuk rumah tangga

Seperti apa dampak perubahan skema subsidi elpiji? Selengkapnya simak dialog Andi Shalini dengan Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Eddy Soeparno dan Kepala Center of Food, Energy and Sustainable Development INDEF, Abra El Talattov dalam Squawk Box,CNBCIndonesia (Selasa, 09/07/2024)