Internasional

Arab Saudi Tak "Malu-Malu" Lagi Kutuk Israel, Minta Ini ke Geng Barat

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
09 July 2024 06:05
Sebuah bendera Arab Saudi berkibar di atas gedung konsulat di Istanbul pada 17 Oktober 2018. - Konsul Arab Saudi untuk Istanbul Mohammed al-Otaibion pada 16 Oktober 2018 meninggalkan kota Turki menuju Riyadh dengan penerbangan terjadwal, kata laporan, saat Turki bersiap untuk menggeledah kediamannya dalam penyelidikan hilangnya jurnalis Jamal Khashoggi. (OZAN KOSE/AFP via Getty Images)
Foto: Sebuah bendera Arab Saudi berkibar di atas gedung konsulat di Istanbul pada 17 Oktober 2018. (AFP via Getty Images/OZAN KOSE)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Luar Negeri (Menlu) Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan telah meminta negara-negara Barat untuk menjatuhkan sanksi kepada Israel dan para pejabatnya atas kejahatan perang yang dilakukan pendudukan di Jalur Gaza.

Hal ini disampaikan Pangeran Faisal saat berbicara dalam sebuah panel di pertemuan Dewan Eropa untuk Hubungan Luar Negeri (ECFR) di Madrid, Spanyol pekan ini.

Menlu Saudi itu menekankan bahwa pasukan Israel melanggar "prinsip dasar" hukum humaniter internasional setiap hari di Gaza. Ia juga menyoroti bagaimana negara-negara Barat dapat dengan mudah memberlakukan tindakan untuk mencegah kejahatan semacam itu terjadi lagi.

"Akan sangat mudah bagi Eropa, jika ingin fokus pada isu-isu kemanusiaan, setidaknya, untuk meminta pertanggungjawaban Israel terkait apakah Israel memenuhi tanggung jawabnya untuk mengizinkan penduduk sipil Gaza memiliki akses terhadap kebutuhan kemanusiaan atau tidak", kata Pangeran Faisal, seperti dikutip dari Middle East Monitor, Selasa (9/7/2024).

"Mayoritas masyarakat internasional setuju bahwa solusi permanen dan adil untuk konflik Palestina-Israel adalah solusi dua negara, namun mereka berdiam diri dalam menghadapi masalah-masalah yang dapat merusak solusi dua negara, seperti perluasan kegiatan permukiman Israel yang terus berlanjut."

Komentar dari Pangeran Faisal tersebut merupakan kecaman paling keras dari kerajaan tersebut atas serangan berdarah Israel di wilayah Palestina. Pernyataan tersebut juga penentangan paling kuat terhadap kejahatan perang Israel sejauh ini.

Meskipun Israel belum secara terbuka menanggapi pernyataan tersebut, kemungkinan besar pernyataan tersebut hanya akan memperlebar keretakan antara Riyadh dan Tel Aviv, serta semakin mengganggu upaya untuk bernegosiasi dan menormalisasi hubungan diplomatik Saudi dan Israel.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tentara Israel Blokir Jalan, Ribuan Warga Gaza Tak Bisa Pulang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular