Keir Starmer menyampaikan pidato kemenangannya dalam pemilu di Tate Modern, di London, Inggris, Jumat (5/7/2024). Keir Starmer kemungkinan besar akan menjadi PM Inggris baru, menggantikan Rishi Sunak dari Partai Konservatif, usai meraih Partai Buruh memenangkan suara mayoritas di parlemen. (REUTERS/Suzanne Plunkett)
Sebelum kemenangannya dalam pemilu, Starmer sempat mengatakan politisi progresif harus menunjukkan bahwa mereka telah memetik pelajaran dari kebangkitan nasionalisme dan populisme. “Kita harus menunjukkan…di Inggris dan di seluruh Eropa dan dunia bahwa hanya kelompok progresif yang bisa menjawab tantangan yang kita hadapi,” katanya seperti dikutip dari Reuters. (REUTERS/Suzanne Plunkett)
Pidato Keir Starmer sendiri disambut meriah oleh Partai Buruh dan pendukungnya. Lahir pada 2 September 1962, Starmer merupakan lulusan hukum Universitas Leeds dan Oxford, di mana selama ini, ia aktif membela serikat pekerja, aktivis anti-McDonald, dan terpidana mati di luar negeri.
(REUTERS/Suzanne Plunkett)
Terlihat momen bahagia, ia dan istrinya Victoria saat menghadiri pidato kemenangan. Perlu diketahui, Partai Buruh, yang merupakan oposisi di Inggris memenangkan mayoritas parlemen dalam pemilihan umum di negara tersebut, menggeser kubu Konservatif yang berkuasa setelah 14 tahun berkuasa.
(REUTERS/Suzanne Plunkett)
“Kita berhasil,” katanya, berbicara kepada rekan-rekan Partai Buruhnya. “Anda berkampanye untuk itu, Anda memperjuangkannya– dan sekarang hal itu telah tiba… perubahan dimulai sekarang." (REUTERS/Suzanne Plunkett)
Jutaan orang di Inggris, Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara pada hari Kamis memilih perwakilan lokal mereka di House of Commons yang beranggotakan 650 orang, yaitu majelis rendah parlemen Inggris. Beberapa surat suara terakhir masih dihitung. Menurut hasil survei exit poll yang dilakukan oleh BBC, ITV, dan Sky, Partai Buruh meraih kemenangan telak dalam pemilu Inggris. Starmer sendiri menjadi PM dengan dukungan dari 410 anggota parlemen (MP) Partai Buruh. Sementara dukungan Partai Konservatif diperkirakan akan merosot menjadi 131 kursi, jumlah terendah dalam sejarah mereka. (REUTERS/Suzanne Plunkett)
