Kemenhub Getol Bangun Terminal Tipe A, Ternyata Ini Alasannya

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
04 July 2024 20:40
Petugas damkar menyemprot disinfektan kepada bus yang tiba dari daerah di terminal Kp Rambutan, Rabu, 19/5. Pasca berakhirnya peraturan larangan mudik Lebaran 2021, Terminal Kampung Rambutan kembali beroperasi melayani perjalanan ke luar kota dan ramai oleh penumpang tujuan Sumatra yang tidak kembali ke kampung halamannya pada Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah lalu. Pantauan CNBC Indonesia pemudik dari luar Jabodetabek yang mulai berdatangan di terminal yang berlokasi di Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur itu langsung disemprot disinfektan. Petugas juga melakukan tes rapid antigen secara acak bagi penumpang yang datang dari luar Jabodetabek. Pemandangan lain dilokasi keberangkatan juga ramai warga yang hendak pergi keluar kota. Terminal Kampung Rambutan menjadi salah satu terminal di Jakarta yang ditutup sementara selama periode larangan mudik Lebaran, 6-17 Mei 2021. Layanan bus antar kota antar provinsi (AKAP) tidak beroperasi selama periode tersebut.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Suasana Terminal Kp. Rambutan Saat Dibuka Lagi Usai Penutupan Sementara Saat Larangan Mudik. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat tengah melakukan revitalisasi terhadap banyak terminal A. Total revitalisasi sudah dilakukan terhadap 38 dari 117 terminal Tipe A di Indonesia.

Revitalisasi dilakukan dengan mempertimbangkan potensi permintaan serta kelengkapan dokumen perencanaan. Tujuan revitalisasi ialah meningkatkan minat masyarakat untuk berpergian menggunakan transportasi massal dari terminal.

Pasalnya selama dipegang oleh pemerintah daerah terminal tipe A ini banyak yang seperti tidak terurus.

"Sesuai dengan daripada atensi Pak Presiden dan Pak Menhub di mana dulu terminal itu dikelola daerah, terus dalam rangka revitalisasi dan peningkatan pelayanan kita harus hadir, kita hadir membenahi semua terminal yang tadinya dikelola sama Pemda, dikelola sama Kemenhub dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada publik," ungkap Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Risyapudin Nursi di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Kamis (4/7/2024).

Calon penumpang menunggu kedatangan bus AKAP di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta, Kamis (23/12/2021). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)Foto: Calon penumpang menunggu kedatangan bus AKAP di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta, Kamis (23/12/2021). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Calon penumpang menunggu kedatangan bus AKAP di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta, Kamis (23/12/2021). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Sehingga dalam proses peningkatan pelayanan ini terus berbenah, selain secara fisik, revitalisasi, juga bagaimana meningkatkan pelayanan semua melalui terminal.

"Ini yang terus kita tingkatkan dalam hal pelayanan, dan fungsi terminal bukan hanya untuk menaikkan dan menurunkan penumpang, kita juga ingin meningkatkan perekonomian di situ melalui melibatkan UMKM. Bisa di situ bisa melakukan kegiatan-kegiatan perekonomian, terus di situ juga nanti bagaimana smart terminal melalui digitalisasi dengan tiket yang digital, terus safety and securitynya, pengamanan," tuturnya.

Bukan tidak mungkin rencananya bakal dibuat sistem penjadwalan bus seperti real time. Alhasil pengguna bisa melihat situasi maupun jadwal bus dengan lebih pasti.

"Pokoknya kita berbasis teknologi digital dan kedepannya mungkin melalui terminal ini kita akan memantau perjalanan bus2 akap maupun akdp sesuai dengan tujuannya sehingga kita bisa memantau apakah sudah sampai, apakah memang ada masalah dan sebagainya," sebut Risyapudin.


(fys/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ngeri! Kemenhub Temukan 45% Bus Tak Standard Berkeliaran di Jalan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular