Wow! RI Ada Temuan 'Harta Karun' Jumbo di Jawa Timur

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Kamis, 04/07/2024 14:25 WIB
Foto: Infografis/Panas Dingin Indonesia dan China di Natuna/Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa gas akan mempunyai peran penting sebagai jembatan menuju transisi ke Energi Baru dan Terbarukan (EBT). Terlebih, cukup banyak penemuan gas bumi belakangan ini.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Eniya Listiani Dewi menjelaskan bahwa baru-baru ini terdapat penemuan sumber daya gas bumi di sisi Jawa Timur.

Oleh sebab itu, sembari menggenjot penggunaan energi bersih, pemerintah akan mengakselerasi penggunaan gas bumi terlebih dahulu untuk mendorong pertumbuhan industri.


"Jadi Pak Menteri sudah menginformasikan bahwa kita ada penemuan natural gas di sisi Jawa Timur ya, itu bisa mudah-mudahan ini nanti skalanya besar sekali sehingga bisa mencukupi pipa gas yang masuk ke Jawa, dan ini menggantikan energi-energi di industri yang ada," kata dia dalam acara Green Economy Expo: Advancing Technology, Innovation and Circularity, Kamis (4/7/2024).

Di sisi lain, ia optimistis setelah 2030, harga dari sumber Energi Baru dan Terbarukan (EBT) ke depan akan semakin murah. Sebelumnya, pemerintah dinilai perlu menggenjot pemanfaatan gas bumi di dalam negeri secara cepat. Hal tersebut seiring dengan banyaknya temuan gas bumi yang ada belakangan ini.

Praktisi Migas Widhyawan Prawiraatmadja menjelaskan bahwa gas bumi menjadi jembatan dalam proses transisi dari energi fosil ke energi bersih. Sebab, gas menghasilkan emisi yang lebih rendah dibandingkan energi fosil lainnya.

Ia pun mendorong agar temuan-temuan gas bumi tersebut dapat segera diproduksikan. Apalagi ini menjadi momentum bagi pemerintah untuk menarik para investor luar negeri masuk ke Indonesia.

"Nah kita kalau dilihat saat ini punya momentum, ada temuan-temuan yang besar khususnya gas. Tak bisa dipungkiri temuan baru banyak didominasi gas," kata Widhyawan dalam acara "Menanti Arah Pemimpin Baru di Sektor Migas", Kamis (1/2/2024).

Meski demikian, Widhyawan mengakui salah satu tantangan dalam pengembangan lapangan gas adalah monetisasi. Karena itu, infrastruktur gas dan kebijakan harga menjadi kunci dalam mengatasi persoalan tersebut. "Harusnya orang-orang SKK Migas berani aja menyampaikan apa yang sebenarnya mesti disampaikan," kata dia.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Harga Gas Non-HGBT Naik, Dunia Usaha dan Investor Tertekan