Kota Jadi Magnet Tempat Tinggal, Jakarta Sudah Siapkan Ini
Jakarta, CNBC Indonesia - Kota diyakini sebagai 'magnet' tempat tinggal bagi masyarakat. Hal ini mengingat, wilayah perkotaan biasanya masih menjadi pusat ekonomi di daerah sehingga menjadi menarik para perantau yang ingin meningkatkan perekonomiannya.
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menuturkan, wilayah perkotaan menjadi daya tarik sebagai tujuan penghidupan. Sehingga wilayah perkotaan perlu menerapkan pembangunan berkelanjutan, termasuk juga Jakarta.
Pihaknya pun melakukan berbagai program dalam rangka mengimplementasikan pembangunan berkelanjutan. Misalnya, penataan kampung kumuh, pembangunan rumah susun sederhana, hingga konsolidasi tanah vertikal.
"Kami melakukan berbagai program seperti penataan kampung kumuh, pembangunan rumah susun sederhana, dan konsolidasi tanah vertikal bagi masyarakat para prasejahtera untuk meningkatkan kualitas hidup mereka jadi pembeda, DKI tidak melakukan pemindahan warga, ada berbagai tahapan-tahapan atau berbagai alternatif," ujar dia dalam acara 2024 International Mayors Forum, ditulis Rabu (3/7/2024).
Adapun alternatif yang dimaksud adalah mengubah kampung kumuh menjadi rumah bertingkat yang terbatas, memperbaiki sarana prasarana, dan juga membangun rumah susun yang cukup besar dan luas.
Dengan demikian, Pemprov DKI Jakarta terus berkomitmen untuk mengimplementasikan Sustainable Development Goals (SDGs) dalam pembangunan daerah.
Dari sisi pemenuhan pangan, Pemprov DKI Jakarta juga menghadirkan program Sembako Murah. Program ini telah dilakukan di berbagai kelurahan Jakarta dengan berkolaborasi bersama pihak swasta secara rutin dua hari sekali. Harapannya, beban masyarakat tidak mampu bisa berkurang dan kebutuhan pangan bisa terpenuhi.
"Pemberian sembako murah ini rutin hampir setiap dua hari sekali diadakan oleh Pemprov DKI Jakarta di berbagai kelurahan," ujar dia.
Dengan adanya program Sembako Murah, Pemprov DKI Jakarta tentu berharap masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dasar pangan dengan harga terjangkau. Program ini penting untuk terus dilaksanakan, mengingat harga pangan dunia tengah melambung.
"Tujuan program Sembako Murah juga untuk memastikan semua penduduk Jakarta memiliki akses terhadap makanan yang cukup aman dan bergizi," imbuh Heru.
Pemprov DKI Jakarta pun mengalokasikan anggaran sekitar Rp 18,96 triliun untuk pengentasan kemiskinan sebagai bagian dari penerapan SDGs di kota megapolitan tersebut.
Anggaran ini turut menyasar ke berbagai sektor untuk membantu masyarakat kurang mampu. Di antaranya adalah subsidi transportasi umum, bantuan makanan tambahan bagi anak-anak, serta dukungan finansial untuk pendidikan dan kesehatan melalui Kartu Jakarta Pintar Plus, Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul, dan Kartu Jakarta Sehat.
"Alokasi (anggaran) ini tidak ada di kota-kota lain di Indonesia. Hanya ada di Jakarta dan besarannya luar biasa yaitu Rp 18,96 triliun," pungkasnya.
(rah/rah)