Pertamina Usulkan Aset Rp 4,18 Triliun Jadi Penyertaan Modal Negara

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
02 July 2024 18:15
A man walks near storage tanks at a state-owned Pertamina fuel depot in Jakarta, Indonesia, May 8, 2018. REUTERS/Willy Kurniawan
Foto: REUTERS/Willy Kurniawan

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) mengusulkan agar barang milik negara (BMN) senilai Rp 4,18 triliun dapat diserahterimakan kepada perusahaan migas pelat merah tersebut.

Pengalihan BMN ini sebagai bentuk Penyertaan Modal Pemerintah Pusat (PMPP) kepada Pertamina.

Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini membeberkan, BMN itu terdiri dari aset jaringan gas (jargas) dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) senilai Rp 4,17 triliun, serta Refuelling Hydrant di Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) senilai Rp 12,45 miliar.

Ia memerinci, aset jargas dan SPBG yang diusulkan untuk dialihkan ke perseroan tersebut merupakan aset-aset yang dibangun oleh Kementerian ESDM sejak 2018 hingga 2021. Adapun pengalihan asset kali ini merupakan pengalihan tahap 3, kelanjutan dari tahap 1 dan tahap 2 yang sudah dijadikan sebagai PMPP pada tahun-tahun sebelumnya.

"Secara ringkas barangkali ini yang dapat disampaikan terkait dengan total aset untuk aset jargas dan SPBG ini kurang lebih nilainya di Rp 4,17 triliun," kata dia dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi XI DPR RI, Selasa (2/7/2024).

Sementara, Refuelling Hydrant di DPPU merupakan aset yang dimiliki oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Aset tersebut berupa sarana dan fasilitas Fuel Hydrant di DPPU Juanda, Jawa Timur, senilai Rp 9,4 miliar dan DPPU Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Rp 3,05 miliar.

"Ini sarana prasarana untuk pengisian bahan bakar avtur di DPPU Bandara Juanda dan juga Hasanudin. Ini yang sudah difungsikan juga oleh rekan-rekan di Subholding C&T (Commercial and Trading, Pertamina Patra Niaga)," kata dia.

Emma menjelaskan, kapasitas bahan bakar avtur khususnya di Bandara Juanda dan Hasanuddin diproyeksikan akan mengalami peningkatan. Hal tersebut seiring dengan adanya pertumbuhan dari sisi penerbangan.

"Oleh karena itu penambahan dari DPPU ini akan sangat membantu peningkatan kapasitas dari depot untuk pesawat udara, untuk pengisian bahan bakar pesawat udara khususnya di Bandara Juanda dan Hasanuddin yang diperkirakan cukup meningkat," ujarnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pertamina Perkuat Jargas sebagai Komitmen Transisi Energi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular