Internasional

Rusia Tiba-Tiba Beri Peringatan Keras untuk Israel, Ada Apa?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
02 July 2024 15:30
Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia, dan Duta Besar China untuk PBB Zhang Jun, kiri tengah, berbicara dengan duta besar negara-negara Arab sebelum pertemuan Dewan Keamanan dan memberikan suara mengenai resolusi konflik Israel dan Gaza di Markas Besar PBB, Senin, 25 Maret 2024. Tengah adalah Duta Besar Malta untuk PBB Vanessa Frazier, dan kanan tengah, Riyad Mansour, Duta Besar Palestina untuk PBB. (AP Photo/Craig Ruttle)
Foto: Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia, dan Duta Besar China untuk PBB Zhang Jun, kiri tengah, berbicara dengan duta besar negara-negara Arab sebelum pertemuan Dewan Keamanan dan memberikan suara mengenai resolusi konflik Israel dan Gaza di Markas Besar PBB, Senin, 25 Maret 2024. Tengah adalah Duta Besar Malta untuk PBB Vanessa Frazier, dan kanan tengah, Riyad Mansour, Duta Besar Palestina untuk PBB. (AP/Craig Ruttle)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perwakilan Tetap Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, memperingatkan Israel soal konsekuensi jika mereka meneruskan rencana memasok Ukraina dengan sistem pertahanan udara buatan Amerika Serikat (AS).

Perkembangan seperti itu dapat memengaruhi hubungan antara Israel dan Rusia. Nebenzya memperingatkan ini saat Moskow memangku jabatan presiden bergilir Dewan Keamanan PBB.

"Saya yakin ini tentu saja dapat menimbulkan konsekuensi politik tertentu," kata diplomat Rusia itu, seperti dikutip Russia Today, Selasa (2/7/2024).

"Senjata-senjata itu, siapa pun yang mengirimnya... ke Ukraina, pada akhirnya akan dihancurkan, seperti senjata-senjata Barat dan AS lainnya. Itu jelas," tambahnya.

Pekan lalu, Financial Times, mengutip orang-orang yang mengetahui negosiasi tersebut, melaporkan AS, Israel, dan Ukraina tengah berdiskusi untuk mengirimkan hingga delapan sistem pertahanan udara Patriot Israel lama ke Kyiv.

Pada April, Israel mengumumkan rencana untuk menghentikan penggunaan baterai M901 PAC-2, yang berusia lebih dari 30 tahun, dan menggantinya dengan sistem pertahanan udara yang lebih canggih. Namun, mereka belum dihentikan layanannya karena kekhawatiran bahwa meningkatnya ketegangan dengan gerakan bersenjata Lebanon, Hizbullah, dapat meningkat menjadi perang habis-habisan.

Laporan tersebut juga mengeklaim bahwa kesepakatan tersebut, yang belum dirampungkan, dapat melihat Patriot Israel pertama kali dikirim ke AS, sebelum dipasok ke Ukraina, yang mengalami kekurangan pertahanan udara.

Sepanjang konflik antara Moskow dan Kyiv, Israel hanya memberikan bantuan kemanusiaan ke Ukraina, menahan diri untuk tidak mengirim senjata apa pun. Setahun yang lalu, negara itu menolak permintaan Volodymyr Zelensky untuk sistem pertahanan udara Iron Dome Israel.

Rusia telah berulang kali memperingatkan bahwa senjata asing yang dikirim ke Kyiv tidak akan mencegah Moskow mencapai tujuan militernya, dan hanya akan memperpanjang pertempuran dan meningkatkan risiko konfrontasi langsung antara Rusia dan NATO.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Putin Buka-bukaan Rahasia Kekuatan Terbesar Rusia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular