FOTO

Jakarta 'Dikepung' Polusi, Kualitas Udara 5 Besar Terburuk Dunia

CNBC Indonesia/Muhammad Sabki, CNBC Indonesia
Senin, 01/07/2024 18:00 WIB

Kualitas udara di Jakarta pada Senin (1/7/2024) pagi, masuk kategori tidak sehat dan menempati peringkat kelima sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.

1/5 Suasana langit perkotaan Jakarta berselimut kabut polusi, Jakarta, (1/7/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Suasana langit perkotaan Jakarta berselimut kabut polusi, Jakarta, Senin, (1/7/2024). Kualitas udara di Jakarta pada Senin pagi, masih masuk kategori tidak sehat dan menempati peringkat kelima sebagai kota dengan udara terburuk di dunia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

2/5 Suasana langit perkotaan Jakarta berselimut kabut polusi, Jakarta, (1/7/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Menurut situs AQI, per hari ini, pukul 10.15 WIB kualitas udara Jakarta berada di peringkat 171 dan kadar PM2.5 mencapai 82 g/m3. Ini menjadikan Jakarta kota yang memiliki kualitas udara buruk di dunia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

3/5 Suasana langit perkotaan Jakarta berselimut kabut polusi, Jakarta, (1/7/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Adapun kategori tidak sehat, yakni kualitas udaranya yang bersifat merugikan pada manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

4/5 Suasana langit perkotaan Jakarta berselimut kabut polusi, Jakarta, (1/7/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Berdasarkan rekomendasi AQI terkait kondisi udara di Jakarta, masyarakat sebaiknya menghindari aktivitas di luar ruangan. Jika harus berada di luar, gunakan masker dan tutup jendela untuk menghindari udara yang kotor. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

5/5 Suasana langit perkotaan Jakarta berselimut kabut polusi, Jakarta, (1/7/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menerbitkan Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 593 Tahun 2023 tentang Satuan Tugas Pengendalian Pencemaran Udara sebagai kebijakan untuk mempercepat penanganan polusi udara. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)