
Kenapa Koalisi Prabowo Belum Putuskan Ridwan Kamil Jadi Cagub Jakarta?

Jakarta, CNBC Indonesia - Partai politik anggota Koalisi Indonesia Maju dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 belum memutuskan sosok yang akan diusung pada perhelatan Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur Daerah Khusus Jakarta 2024-2029. Analis menyoroti perbedaan sikap Partai Golongan Karya dan Partai Gerakan Indonesia Raya terkait sosok Ridwan Kamil yang digadang-gadang akan turut serta pada perhelatan tersebut.
Kabar terbaru terkait sosok yang diusung Gerindra dalam Pilgub Jakarta 2024 datang dari Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani. Ia mengungkapkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto telah mengantongi sosok bakal calon gubernur.
"Insya Allah nanti akan ada kejutan yang sedang dilakukan Pak Prabowo untuk Pilgub Jakarta," ujar Muzani di Tangerang Selatan, Banten, Minggu (30/6/2024), seperti dilansir detik.com.
Apakah ada sosok Ridwan di kantong Prabowo? Muzani berkelakar belum 'mengintip' kantong presiden terpilih tersebut. Muzani juga menyebut Gerindra belum resmi mengusung nama bacagub di Jakarta karena masih ada waktu.
Partai Demokrat masih terus mendalami sosok yang akan turut serta dalam Pilgub DKJ 2024-2024. Selain Ridwan, ada sosok Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Kaesang Pangarep yang dibahas di internal KIM.
"Kami per hari ini yang kami dengar ada usulan-usulan beberapa nama gitu. Hanya saja untuk pendalamannya masih terus berproses namanya juga masih proses, bagian dari strategi, belum semua bisa kami ungkap," kata Herzaky kepada wartawan, Jumat (28/6/2024).
Menurut dia, Demokrat masih menggodok sosok-sosok yang akan turut serta dalam pilgub mendatang. Demokrat juga mendorong kader-kader internal menjadi cawagub.
"Karena kalau cagub bagi kami itu ranahnya adalah tokoh-tokoh lain ya. Kami sadar diri hari ini Demokrat kursinya belum pas dan belum cukuplah," katanya seperti dilansir detik.com.
Partai Golkar akan mengumumkan bakal calon gubernur untuk Pilgub Jakarta dan Pilgub Jabar 2024-2029 secara bersamaan. Kendati demikian, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto belum memastikan sosok-sosok yang akan diusung dalam dua pilgub tersebut, termasuk medan pertarungan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ridwan Kamil.
"Nanti akan diumumin bersama," ujar Airlangga di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/6/2024).
Namun demikian, dia optimistis Golkar akan berkoalisi bersama dengan Partai Gerindra di Pilgub Jakarta. Perihal calonnya, Airlangga mengatakan, "Calonnya dibahas bersama Gerindra."
Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan mengonfirmasi telah mengusulkan Ridwan untuk berkompetisi dalam Pilgub Jakarta 2024. Hal itu dikonfirmasi Zulhas, sapaan akrab Zulkifli Hasan, ketika ditemui di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (19/6/2024).
"Yang DKI saya mengusulkan Ridwan Kamil," katanya.
Zulhas menilai seluruh anggota KIM akan menyetujui Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, untuk bertarung dalam Pilgub Jakarta 2024. Namun, untuk pendampingnya belum diputuskan.
"Saya kira semua sudah mau menyetujui Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta. Sudah. Wakilnya belum diputuskan," ujar Zulhas.
Kenapa KIM belum bergerak?
Musfi Romdoni selaku analis sosial-politik Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) memiliki pandangan terkait dinamika terkini Pilgub Jakarta 2024. Menurut dia, setelah Pilpres 2024, Pilgub Jakarta 2024 merupakan pemilu yang paling penting dan paling menarik perhatian.
"Bicara nama, sosok Anies Baswedan adalah yang terdepan. Berbagai partai sedang berebut untuk mencalonkan Anies. PKS sudah mengusung Anies-Sohibul. PDIP terus menerus melempar sinyal dukungan. Partai di luar KIM sepertinya ingin mengamankan Jakarta dengan mengusung Anies," kata Musfi dalam keterangan yang diterima CNBC Indonesia, Minggu (30/6/2024).
"Pertanyaannya, kenapa KIM belum bergerak? Bukankah Jakarta adalah daerah vital yang harus dikuasai?," lanjutnya.
Menurut Musfi, sosok yang dapat menjadi saingan sengit Anies adalah RK. KIM, khususnya Partai Golkar, sudah menegaskan kalau mereka akan mengusung RK.
"Saat ini pembahasan seputar Pilgub Jakarta 2024 berpusat pada Anies. Kandidat lawan Anies harus segera dimunculkan untuk memecah pemberitaan agar tidak melulu membahas Anies," ujar Musfi.
"RK harus segera dideklarasikan agar popularitas dan elektabilitasnya terus meningkat. Jika bermain di ujung, ada potensi elektabilitas Anies sudah sulit untuk dikejar," lanjutnya.
Namun demikian, kenapa RK belum dideklarasikan? Musfi menilai partai politik anggota KIM, khususnya Golkar dan Gerindra sedang berhitung. Kedua partai itu adalah yang terkuat di KIM saat ini.
"Ada perbincangan serius apakah RK harus dimajukan di Jakarta atau Jawa Barat (Jabar). Jika maju di Jakarta, otomatis Partai Golkar yang akan memimpin koalisi karena RK merupakan kader Golkar. Ini mungkin berat bagi partai lain seperti Gerindra karena posisi Jakarta sangat vital," kata Musfi.
"Namun, RK juga berat diusung di Jabar. Alasannya adalah Dedi Mulyadi. Jika maju di Jabar, RK akan menjadi lawan berat yang sulit dikalahkan Dedi Mulyadi. Saya kira Gerindra ingin mengamankan Jabar karena Dedi Mulyadi sekarang adalah kadernya," lanjutnya.
Dengan kata lain, Musfi menduga masih ada lobi antara Golkar dan Gerindra. Sedang dibahas siapa yang akan berkuasa di Jakarta dan Jawa Barat.
"Jika Gerindra memilih Jakarta, RK akan maju di Jawa Barat. Jika Gerindra memilih Jawa Barat, Ridwan Kamil akan maju di Jakarta. Namun, kalaupun Gerindra memilih Jawa Barat, mereka pasti memastikan kepentingannya diakomodir. Misalnya, wakil Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta 2024 harus merepresentasikan Gerindra," ujar Musfi.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sahroni NasDem Beri Bocoran Ridwan Kamil Sah Maju Pilgub Jakarta
