Internasional

Kejam! Pasukan Israel Injak Bendera Arab Saudi dengan Lafaz Syahadat

Tommy Sorongan, CNBC Indonesia
Sabtu, 29/06/2024 21:45 WIB
Foto: Bendera Arab Saudi tertiup angin melawan langit cerah, Provinsi Al Madinah, Yanbu, Arab Saudi pada 26 Desember 2019 di Yanbu, Arab Saudi. (Corbis via Getty Images/Eric Lafforgue/Art in All of Us)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tentara Israel dilaporkan menginjak-injak bendera Arab Saudi yang mengandung lafaz syahadat. Hal ini dilakukan di saat militer Israel sedang melaksanakan serangan ke wilayah Palestina, Gaza, yang dihuni 99% umat Islam.

Dalam laporan Middle East Eye, foto ini pertama kali diedarkan oleh akun X bernama Tamer. Tamer mengungkap foto itu diambil dari dua akun tentara Israel di Instagram.


"Sekelompok tentara Israel di Brigade Pasukan Terjun Payung menginjak-injak bendera Saudi dan sertifikat tauhid, selama invasi darat ke kota Khan Younis (Gaza)," kata Tamer dalam keterangan foto dalam bahasa Arab dikutip Sabtu (29/6/2024).

"Ini yang diunggah seorang tentara di akun Instagramnya. Ini adalah kekotoran dan penghinaan Israel."

Sejauh ini, foto ini belum dapat diverifikasi secara resmi. Middle East Eye juga menghubungi kedutaan Saudi di Inggris, namun belum ada respon

Meski begitu, viralnya foto inipun membuat Umat Islam melontarkan reaksinya. Pasalnya, syahadat mencantumkan Allah SWT dan Nabi Muhammad.SAW.

"Kata ini tertulis di bendera Arab Saudi dan teroris Israel telah menantang kehormatan seluruh umat Islam (bangsa)," tulis seorang pengguna, X menggunakan istilah yang mengacu pada komunitas Muslim yang lebih luas.

Beberapa pengguna X lainnya mengkritik apa yang mereka anggap sebagai kurangnya sikap warga Arab Saudi terhadap perjuangan Palestina. Mereka juga menyebut ini adalah bukti bahwa kerajaan tersebut tidak seharusnya menormalisasi hubungan dengan Israel.

Diketahui, Pada tahun 2020 dan 2021, Israel mencapai perjanjian normalisasi, yang ditengahi oleh Amerika Serikat, dengan sejumlah negara Arab Muslim yakni Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Maroko.

Sejak saat itu, terdapat spekulasi yang terus-menerus mengenai kesepakatan serupa dengan Arab Saudi, yang juga merupakan mitra dekat Washington.

Pada awal Januari, seorang pejabat senior Saudi mengatakan kepada BBC bahwa negaranya masih tertarik untuk menormalisasi hubungan dengan Israel setelah perang di Gaza berakhir. Pada bulan Februari, Riyadh mengatakan bahwa normalisasi tidak akan terjadi tanpa gencatan senjata dan kemajuan menuju negara Palestina.

Namun pada bulan Mei, Bloomberg melaporkan bahwa para pejabat AS menyatakan bahwa kesepakatan masih dalam perundingan. Disebutkan juga bahwa pemerintah Saudi telah melancarkan tindakan keras terhadap warga negara yang menyampaikan kritikan terhadap perang Israel yang sedang berlangsung di Gaza, yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 37.700 warga sipil Palestina.


(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Prabowo dan MBS Bahas Perdamaian Kawasan, Peran RI Disorot