Bank Dunia Sorot Program Makan Bergizi Gratis Prabowo, Bilang Begini

Redaksi, CNBC Indonesia
29 June 2024 20:45
Penjual menata pigura foto Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di kawasan Pasar Baru, Jakarta, Kamis (25/4/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Penjual menata pigura foto Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di kawasan Pasar Baru, Jakarta, Kamis (25/4/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu program pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka adalah Makan Bergizi Gratis (MBG). Program itu bertujuan menurunkan angka stunting di Indonesia.


Adapun anggatan yang disiapkan adalah Rp 71 triliun pada 2025 mendatang.

Bank Dunia atau World Bank lantas merespons inisiatif tersebut. Dalam bagian khusus 'school meals' di laporan IEP Juni 2024, Bank Dunia menyebut program makan gratis sudah populer diterapkan di beberapa negara.

Lebih lanjut, Bank Dunia menilai program makan gratis tak relevan untuk menurunkan angka stunting. Sebab, pemberian gizi di 1.000 hari pertama yang menentukan apakah anak berpotensi stunting atau tidak.

"Sehubungan dengan gizi, makanan di sekolah tidak dirancang untuk berdampak pada stunting, karena makanan tersebut tidak ditargetkan untuk 1.000 hari pertama kehidupan," tulis Bank Dunia, Jumat (28/6/2024).

"Namun, makanan di sekolah mungkin berdampak pada keragaman pola makan dan anemia pada anak-anak yang bersekolah, meskipun hal ini bergantung pada komoditas spesifik yang ditawarkan," laporan itu menambahkan.

Lebih lanjut, Bank Dunia melihat makanan di sekolah juga secara tidak langsung memberikan manfaat bagi kesejahteraan ekonomi rumah tangga penerima manfaat. Dampak yang paling besar terjadi di daerah dengan tingkat kemiskinan tinggi, di mana pengeluaran untuk makanan mewakili bagian yang lebih besar dari pendapatan rumah tangga.

Dari bukti negara-negara yang sudah menjalankan program ini, Bank Dunia menegaskan makanan di sekolah akan paling efektif jika disandingkan dengan intervensi pendidikan, kesehatan, dan gizi lainnya, serta jaring pengaman dasar.

"Oleh karena itu, penerapan atau perluasan program ini tidak boleh mengorbankan belanja yang lebih rendah atau perhatian pada intervensi modal manusia penting lainnya. Secara keseluruhan, penting untuk mendefinisikan dan menetapkan tujuan yang jelas untuk program-program tersebut," tulis Bank Dunia.

"Hal ini akan memastikan pelaksanaan yang efektif dan intervensi yang didukung merupakan cara yang paling hemat biaya untuk mencapai hasil yang diinginkan," ujar Bank Dunia.

Lembaga internasional ini mengatakan biaya program makan di sekolah di beberapa negara sangat bervariasi. Faktor utama yang memengaruhi biaya adalah pilihan modalitas intervensi a.l. makanan, snack atau ransum yang dibawa pulang), kualitas makanan (komposisi dan ukuran), jenis pengadaan (lokal atau terpusat), jumlah penerima manfaat, dan lokasi geografis. konteks, logistik dan kondisi iklim.

Alokasi Anggaran Makan Bergizi Gratis di Indonesia

Sebelumnya, pemerintah bersama Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran mengumumkan anggaran makan siang gratis pada 2025 mendatang mencapai Rp 71 triliun. Hal ini diungkapkan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat konferensi pers, Senin (24/6) lalu.

"Program makanan bergizi gratis yang sudah dialokasikan dalam anggaran RAPBN 2025 sebesar Rp 71 triliun," kata Airlangga.

Airlangga menegaskan APBN 2025 akan tetap dijaga sesuai batas-batas aman yang diamanatkan UU Keuangan Negara. Termasuk soal batasan rasio utang terhadap PDB.

"Range defisit di APBN 2,29-2,82% PDB untuk mendukung APBN yang sehat dan berkelanjutan," ujar Airlangga.

Staf Khusus Presiden Grace Natalie pun menegaskan kebijakan fiskal Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal dilanjutkan ke pemerintahan Prabowo Subianto.

Menurut Grace, Pemerintahan Prabowo akan terus berhati-hati menjaga defisit anggaran di bawah 3% untuk APBN 2025. Meski program makan bergizi gratis dilakukan.

"Pemerintahan Pak Prabowo akan menjalankan program makan bergizi gratis. Pada saat bersamaan, kebijakan fiskal pemerintahan Pak Jokowi yang berhati-hati tetap dilanjutkan. Hal tersebut memperlihatkan, keberlanjutan dari pemerintahan Jokowi ke pemerintahan Prabowo benar-benar nyata," Grace menjelaskan.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Baju Kotak-Kotak, Prabowo-Gibran Menuju Istora untuk Pidato Kemenangan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular