Kronologi Koper Penumpang Dibobol Petugas di Soetta, Cek Kerugiannya

Redaksi, CNBC Indonesia
29 June 2024 17:30
Suasana calon penumpang mengantre di area check in Bandara Soetta, Tangerang, Banten, Sabtu (6/4/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Suasana calon penumpang mengantre di area check in Bandara Soetta, Tangerang, Banten, Sabtu (6/4/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Daftar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Penumpang pesawat berinisial JS (26 tahun) menjadi korban pembobolan koper di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta). Ia kehilangan uang dolar hingga cincin berlian senilai total Rp 40 juta gara-gara insiden tersebut.

Pembobolan koper terjadi pada Minggu (26/5) lalu. Korban kala itu berangkat dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar menuju Bandara Soetta.

Tak dinyana, ketika mendarat di Soetta, korban mendapati barang-barang berharga yang disimpan di dalam koper sudah lenyap. Setelah diselidiki, ternyata pelaku pembobolan koper merupakan 5 orang oknum petugas handling maskapai penerbangan yang kini sudah diamankan polisi.

Pesawat Delay Jadi Kesempatan Bobol Koper

Kasat Reskrim Polresta Bandara Soetta Kompol Reza Fahlevi mengatakan para pelaku pembobolan koper melancarkan aksinya dengan memanfaatkan delay penerbangan dari Makassar menuju Jakarta.

"Ini terjadi di dalam posisi jadwal keberangkatan pesawat saat mengalami penundaan jadwal keberangkatan pesawat selama 2 jam," kata dia, dikutip dari CNN Indonesia, Sabtu (29/6/2024)

Setiba di Soetta, korban mengambil barang miliknya berupa satu koper dan dua buah kardus. Lalu, korban sempat memeriksa barang yang ada di dalam dan mendapati ada beberapa barang yang hilang.

"Atas kejadian tersebut, pelapor mengalami kerugian sebesar Rp40.175.000 dan melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Bandara Soekarno Hatta guna pengusutan lebih lanjut," kata Wakapolresta Bandara Soetta AKBP Ronald Sipayung.

5 Pelaku Ditangkap

Polisi lalu melakukan penyelidikan dari laporan korban. Polisi memeriksa rekaman CCTV hingga meminta keterangan dari petugas yang memindahkan barang penumpang.

Polisi kemudian berhasil menangkap 5 pelaku. Mereka masing-masing AS (26) selaku pelaku utama, H (28), A (24), D (34), dan T (22).

Reza mengungkapkan para pelaku memiliki peran berbeda dalam melakukan aksi pembobolan koper.

"Ada tugas melakukan penggiringan koper dari area take off ke dalam area pesawat, ada yang bertugas memindahkan koper dari gerobak menuju lambung kompartemen, ada yang bertugas menerima koper dari pintu kompartemen untuk didorong masuk ke dalam lambung kompartemen," Reza menjelaskan.

"Dan ada yang bertugas untuk mendodos tas penumpang yang sudah masuk ke dalam lambung kompartemen, jadi kejadian ini terjadi di dalam lambung kompartemen pesawat, di mana di situ adalah area terbatas yang memang hanya personel tertentu yang memiliki akses," ia menambahkan.

Cara Pembobolan Koper

Reza membeberkan para pelaku menggunakan alat berupa pecahan koper yang ditemukan di dalam lambung pesawat. Pecahan koper itu, kata dia, yang digunakan pelaku untuk merusak resleting koper.

"Digunakan pelaku untuk mendodos resleting koper milik penumpang, untuk kemudian setelah berhasil terbuka, pelaku mencoba meraih benda-benda yang ada di dalam koper untuk dikeluarkan, di situ terjadi penyortiran mana barang-barang yang memiliki nilai ekonomis yang mudah dibawa untuk selanjutnya diberikan ke komplotan lainnya," Reza menerangkan.

Keuntungan Pelaku Bobol Koper

Dari aksi pembobolan, para pelaku memperoleh keuntungan sebesar Rp7.135.000 dari hasil penjualan mata uang asing. Uang tersebut kemudian dibagi-bagi oleh kelima pelaku.

Rinciannya, pelaku H, T, A, dan D mendapat keuntungan sebesar Rp1,3 juta. Sementara pelaku AS mendapat keuntungan sebesar Rp1.935.000.

Kelima pelaku kini telah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka dijerat Pasal 363 ayat 1 ke-4 KUHP dengan ancaman pidana penjara paling lama tujuh tahun.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]

Tags
Recommendation
Most Popular