Internasional

Presiden Tewas Kecelakaan Helikopter, Iran Resmi Gelar Pemilu Serentak

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Jumat, 28/06/2024 14:05 WIB
Foto: Warga melintas di depan Kedubes Iran, Jakarta, Senin, (20/5/2024). Kedutaan besar, konsulat jenderal dan kantor perwakilan Iran di Indonesia mengibarkan bendera setengah tiang. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Iran resmi menggelar pemilihan presiden serentak di seluruh dunia, termasuk di Jakarta, pada Jumat (28/6/2024). Pemilihan digelar untuk mencari pengganti mendiang Presiden Ebrahim Raisi yang tewas dalam kecelakaan pesawat pada Mei lalu.

Di Jakarta, pencoblosan pemilihan presiden Iran yang baru digelar di rumah dinas Iran di Jalan Tulung Agung No. 3, Menteng, Jakarta Pusat sejak Jumat pagi.


Duta Besar Republik Islam Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi menyebut pemilihan dilakukan hari ini karena sesuai dengan aturan hukum Iran. Sebagai informasi, jika ada sesuatu yang terjadi terhadap presiden yang menjabat, otoritas Iran wajib menyelenggarakan pemilihan umum berikutnya dalam waktu kurang dari dua bulan atau 50 hari.

"Alhamdulillah, kurang dari dua bulan setelah meninggalnya Presiden Republik Islam Iran Ibrahim Raisi, kami telah menyelenggarakan pemilihan presiden baru, memilih Presiden Republik Islam Iran yang baru. Menurut hukum Iran, setelah sesuatu terjadi pada Presiden, kita harus menyelenggarakan pemilihan umum berikutnya dalam waktu kurang dari dua bulan," kata Boroujerdi.

Boroujerdi menyebut Iran tidak memiliki komunitas yang sangat besar di Indonesia, tetapi sebagian besar dari warga negara Iran disebut setia untuk berpartisipasi dalam pemilihan presiden kali ini. Setidaknya ada kurang dari 500 WN Iran berada di Jakarta dan sekitarnya.

"Hari ini semua orang akan datang ke tempat pemungutan suara untuk memilih presiden baru dan pemerintahan baru dan kita akan menyaksikan pemerintahan baru akan segera menjabat. Insya Allah," tambahnya.

Saat ini ada empat kandidat yang resmi ikut pemilihan presiden Iran. Mereka adalah Ketua Parlemen Mohammad Bagher Ghalibaf, Mantan Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi dan Negosiator Nuklir Saeed Jalili, dan Anggota Parlemen Reformis Masoud Pezeshkian, serta mantan Menteri Kehakiman Mostafa Pourmohammadi.

"Kita memiliki empat kandidat, seperti yang Anda lihat, mereka memiliki perbedaan dalam pandangan mereka tentang ekonomi, sosial-budaya dan politik dan juga pandangan internasional. Jadi, tergantung siapa yang akan dipilih terkait kebijakan dan cara memerintah negara," kata Boroujerdi.

"Insya Allah, pemerintahan Iran berikutnya akan segera berkuasa, dan semuanya akan kembali normal di Iran. Dan kami berharap rakyat Iran adalah orang-orang yang sangat bijak, mereka dapat memilih yang terbaik demi Iran," tambahnya.

Pada Mei 2024, Presiden Iran Ebrahim Raisi, Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian, dan serta para delegasi tewas dalam kecelakaan helikopter. Helikopternya jatuh di area pegunungan di perbatasan Iran dan Azerbaijan, tepatnya di 100 kilometer kota Tabriz, dekat sebuah desa bernama Tavil.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Israel Akui Operasi Diam-Diam di Dalam Iran