
Freeport Diminta Bangun Smelter Baru di Papua, Kapasitas 800 Ribu Ton

Gresik, CNBC Indonesia - PT Freeport Indonesia (PTFI) baru saja meresmikan fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) tembaga single line terbesar di Dunia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), JIIPE, Gresik, Jawa Timur.
Smelter kedua yang di bangun PTFI ini mampu memurnikan konsentrat tembaga dengan kapasitas produksi hingga 1,7 juta ton setelah beroperasi penuh. Adapun nilai investasi secara kumulatif mencapai US$ 3,7 miliar atau Rp 58 triliun.
Penyelesaian pembangunan smelter ini menjadi jalan terang Freeport mendapatkan perpanjangan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) setelah tahun 2041. Hanya saja, ada satu syarat lagi yang harus dipenuhi oleh Freeport, diantaranya membangun smelter baru di Fak-Fak, Papua.
Hal itu diungkapkan langsung oleh, Menteri Investasi atau Kepala BKPM Bahlil Lahadali. Ia menyebutkan bahwa pihaknya saat ini sedang dalam proses pembicaraan mengenai perpanjangan IUPK PTFI.
"Setelah kita sepakati untuk proses perpanjangan Freeport, salah satu syaratnya itu mereka juga langsung untuk membangun smelter yang ada di fakfak," ungkap Bahlil saat ditemui di peresmian pengoperasian smelter tembaga Freeport di Gresik, Jawa Timur, Kamis (27/62024).
Bahlil menegaskan, kelak, kapasitas produksi smelter baru itu tidak terlalu besar dalam kisaran 700 ribu - 800 ribu ton. "Tapi kapasitas produksinya kan tidak sebesar ini ya, palingan 700-800 ribu ton,"
Bahlil mengklaim, bahwa Freeport pun sudah menurunkan Feasibility Study (FS) untuk pembangunan smelter baru di Fak-Fak itu. Yang jelas, pembangunan smelter baru akan disetujui pasca adanya kepastian perpanjangan IUPK Freeport.
Sebagaimana diketahui, jika IUPK Freeport diperpanjang, pemerintah juga ingin menbambah 10% saham di Freeport, dari yang saat ini 51% menjadi 61%.
Presiden Direktur Freeport Indonesia, Tony Wenas menegaskan, bahwa perihal perpanjangan IUPK ini masih dibicarakan dengan pemerintah. "Sedang finalisasi. Tapi sudah terjadi kesepahaman bahwa akan ada penambahan saham 10% di tahun 2041. Kemudian akan membuat satu studi untuk membangun satu smelter baru lagi di Papua," ungkap dia.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Punya Tambang Bawah Tanah, Freeport Kocek Investasi Rp15,8 T per Tahun
