Sri Mulyani: APBN RI Defisit 0,10% di Akhir Mei 2024

Rosseno Aji Nugroho, CNBC Indonesia
27 June 2024 10:15
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN KITA Edisi Juni 2024. (Tangkapan Layar Youtube Kementerian Keuangan)
Foto: Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN KITA Edisi Juni 2024. (Tangkapan Layar Youtube Kementerian Keuangan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan kinerja APBN 2024 tidak terlepas dari perekonomian nasional dan suasana global. Hingga akhir Mei 2024, pendapatan negara dari pajak, bea cukai, PNBP serta hibah mencapai Rp 1.123,5 triliun.

Sri Mulyani mengatakan pendapatan ini telah mencapai 40,1% dari target APBN tahun ini. Meskipun pencapaian untuk Mei dari persentase baik namun pertumbuhan dibandingkan tahun lalu terjadi penurunan 7,1% year on year (yoy).

"Ini seperti diingat tahun 2023 dan 2022 di mana kenaikan harga terutama pada 2022 dari komoditas itu luar biasa sehingga membukukan penerimaan pajak PNBP tinggi. Ini sesuatu yang perlu kita monitor dan waspada," tegasnya dalam rilis APBN Kita, Kamis (27/6/2024).

Sementara itu, Kemenkeu mencatat belanja negara telah mencapai Rp 1145,3 triliun. Ini artinya pemerintah telah belanja dari seluruh total belanja yaitu 34,4% dari total pagu yang ada di APBN dan ini 14% lebih tinggi (yoy).

Dengan demikian, posisi APBN hingga Mei adalah keseimbangan primer positif Rp 184,2 triliun.

"Namun, total anggaran kita membukukan defisit Rp 21,8 triliun atau 0,10% dari PDB karena defisit diukur dari persentase terhadap PDB," ujar Sri Mulyani.

APBNKITA EDISI JUNI 2024. (Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu)Foto: APBNKITA EDISI JUNI 2024. (Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu)
APBNKITA EDISI JUNI 2024. (Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu)

(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sri Mulyani Kasih Warning, Ekonomi Global 2024 Masih Lemah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular