
Industri Tekstil Minta Oknum Bea Cukai Terlibat Mafia Impor Diberantas
Jakarta, CNBC Indonesia- Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat Benang Filament Indonesia (APSyFI), Redma Gita Wirawasta mengatakan tekanan usaha yang dirasakan industri tekstil dan produk tekstil (TPT) sejak Q3-2022 masih berlangsung saat ini.
Pelaku usaha berharap dukungan pemerintah untuk mengatasi berbagai persoalan terkait pasar ekspor maupun pasar domestik yang diserbu produk impor China. Redma mengatakan di pasar lokal, pemerintah diharapkan mampu mengatasi persoalan impor ilegal dan pengendalian produk impor legal.
Tekanan pasar ini berimbas pada cash flow perusahaan yang membuat pelaku usaha sulit mendapatkan pendanaan untuk berekspansi. APSyFi juga mendorong Kemenkeu untuk segera merilis aturan PMK Safe guard untuk melindungi produk tekstil lokal sekaligus memberantas mafia impor tekstil ilegal yang ada didalam pemerintahan termasuk yang melibatkan oknum di Bea Cukai
Seperti apa persoalan dan upaya pemecahan masalah sektor tekstil? Selengkapnya simak dialog Anneke Wijaya dengan Chairman DPP Ikatan Ahli Tekstil Indonesia (IKATSI), M. Shobirin Hamid dan Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat Benang Filament Indonesia (APSyFI), Redma Gita Wirawasta dalam Profit, CNBC Indonesia (Selasa, 25/06/2024)
-
1.
-
2.
-
3.