
BSI Bakal Bangun Sistem Zakat Terkoordinasi, Apa Itu?

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk (BRIS) atau BSI akan mendorong layanan keuangan sosial melalui sistem zakat terkoordinasi. Sistem ini dibangun dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Direktur Sales and Distribution BSI Anton Sukarna Anton mengungkapkan bahwa selama ini perbankan syariah hanya dipahami mencakup layanan keuangan. Padahal di dalamnya perbankan syariah diberikan amanah untuk mengembangkan keuangan sosial Islami, mencakup zakat, infaq, dan sedekah.
"Bahwa syariah mengamanahkan kepada kita untuk menyejahterakan tidak hanya dari satu jalur yaitu usaha. Tetapi jalur sosial dan financial," ungkap dia dalam BSI International Expo 2024, "Connecting You To Halal Lifestyle Ecosystem", Jumat (21/6/2024).
Dia menjelaskan sistem zakat terkoordinasi dibangun dengan cara mendorong pertumbuhan pelaku usaha dan UMKM. Adapun ketika usaha mereka maju, mereka dapat menyalurkan zakat melalui BSI sehingga siklus tersebut akan berputar di kalangan muslim di Indonesia.
"Saya punya gambaran semacam ini. Jika air kita simpan dalam wadah kecil, tidak akan memberikan dampak luar biasa. Tapi ketika air disimpan di wadah yang besar, dia bisa jadi kolam. Kalau lebih besar lagi, bisa jadi danau, zakat kurang lebih begitu," jelas dia.
"Maka kita di BSI zakat dimasukkan ke dalam sistem sehingga jumlahnya cukup untuk leverage kesejahteraan masyarakat," tambah Anton.
Di samping itu, lanjut Anton, BSI juga akan mengintegrasikan sektor pendidikan baik melalui layanan keuangan maupun edukasi perekonomian syariah dan bisnis.
"Maka kemudian integrasi terkait pemahaman literasi dan pengetahuan orang tentang ekonomi dan keuangan syariah bergerak sejak awal karena segala sesuatu tindakan diawali dengan kepahaman," tegas Anton.
Sebelumnya, Direktur Utama BSI, Hery Gunardi menuturkan, industri halal merupakan sektor potensial dan memiliki demand yang cukup besar baik di Indonesia maupun secara global. Menurut State of Global Islamic Economy Report (SGIE) 2023, Indonesia berada di peringkat ketiga pada The Global Islamic Economy Indicator.
Adapun capaian SGIE Indonesia pada 2023 yang paling tinggi berada pada sektor makanan halal, keuangan syariah dan juga modest fashion. Sebagai negara dengan penduduk muslim lebih dari 85%, Indonesia tentunya memiliki peluang yang besar untuk menjadi pioneer sektor halal di dunia serta menerapkan halal lifestyle dalam setiap aktivitas.
"Potensi ini melatarbelakangi kami untuk menggelar BSI International Expo 2024. Kegiatan ini merupakan pameran ekosistem keuangan Syariah berskala internasional pertama di Indonesia, yang diselenggarakan oleh BSI dalam rangka memperingati milad BSI yang ke-3," ujar Hery.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Transaksi Lampaui Target, BSI International Expo 2024 Sukses Besar