Tak Disangkal China Raja Baterai Kendaraan Listrik Dunia, Ini Buktinya

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia memang bercita-cita untuk menjadi pemain besar dalam ekosistem baterai dan kendaraan listrik dunia. Bukan tanpa alasan, besarnya potensi sumber daya dan cadangan mineral logam di Tanah Air mendorong pemerintah untuk membangun ekosistem baterai di dalam negeri dan bisa menjadi salah satu pemain besar dunia.
Namun untuk saat ini, tak bisa dipungkiri Indonesia harus belajar dari China. Pemasok baterai dunia terbesar saat ini masih berasal dari China.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut, berdasarkan data dari SNE Research, China saat ini merupakan produsen baterai kendaraan listrik terbesar di dunia. Pada 2023 China memproduksi 448,3 Giga Watt hour (GWh) atau 63,6% dari total produksi baterai kendaraan listrik dunia yang mencapai 705,4 GWh.
Setelah China, produsen baterai kendaraan listrik terbesar kedua dunia yaitu Korea Selatan dengan jumlah produksi 162,8 GWh pada 2023 atau 23,1% dari porsi pasokan dunia.
Posisi ketiga ditempati Jepang dengan jumlah produksi 44,9 GWh atau 6,4% dari total pasokan baterai dunia.
Meski demikian, Menko Luhut meyakini bahwa Indonesia suatu saat bisa menjadi salah satu pemasok baterai kendaraan listrik terbesar di dunia.
"Saudara sekalian, secara global perusahaan baterai Tiongkok juga mendominasi dengan pangsa pasar terus meningkat. Ini menurut saya, kalau kita lihat data-data ini, balik-balik Anda lihat data ini, memang Tiongkok itu luar biasa. Tapi kita bisa ikut kok, bukan gak bisa, market kita besar," ungkap Luhut dalam acara CNBC Indonesia MINDialogue, Kamis (20/06/2024).
Dia menjelaskan, dengan penduduk Indonesia 280 juta jiwa dan 2030 mendatang diperkirakan bisa mencapai 300 juta orang, dan kelas menengah atas mencapai 70 juta orang, ini bisa menjadi pasar sendiri buat pabrik baterai di dalam negeri.
Tak hanya di dalam negeri, menurutnya Indonesia berpotensi menjaring pasar baterai kendaraan listrik baru di Asia Tenggara (ASEAN) hingga Afrika.
"Sekarang penduduk kita 280 juta, 2030 kita nanti akan 300 juta, kita punya kelas menengah akan nanti 70 juta, kita juga punya hubungan dengan Afrika bagus, kita bisa menjadi supply ke Afrika, bisa supply nanti ke Amerika dan ASEAN tadi. Jadi menurut saya, kita harus pintar-pintar bermain di sini. Makanya tadi, kita harus membangun ekosistem, tidak hanya membangun satu saja," paparnya.
Pemasok baterai kendaraan listrik dunia pada 2023:
- China 448,3 GWh (63,6%)
- Korea Selatan 162,8 GWh (23,1%)
- Jepang 44,9 GWh (6,4%)
- Lainnya 49,4 GWh (7%)
TOTAL 705,4 GWh (100%).
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Siap-Siap RI Produksi Perdana Masal Baterai EV April 2024 Ini
