Foto Internasional

'Neraka Bocor' Landa Arab Saudi, Makan Korban Jemaah Haji

Reuters, CNBC Indonesia
Jumat, 21/06/2024 10:10 WIB

Jumlah jemaah haji yang meninggal dunia akibat cuaca panas ekstrem telah melebihi 1.000 orang.

1/5 Umat muslim melaksanakan ibadah haji saat cuaca panas ekstrem di Mina, Arab Saudi. (REUTERS/Saleh Salem)

Umat muslim mengenakan payung saat melaksanakan ibadah haji di tengah cuaca panas ekstrem di Mina, Arab Saudi, Selasa (18/6/2024). Jumlah jemaah yang meninggal dunia dalam rangkaian ibadah haji tahun ini di tengah cuaca panas ekstrem telah melebihi 1.000 orang, dengan lebih dari separuh di antaranya tidak terdaftar secara resmi. (REUTERS/Saleh Salem)

2/5 Umat muslim melaksanakan ibadah haji saat cuaca panas ekstrem di Mina, Arab Saudi. (REUTERS/Saleh Salem)

Kematian baru yang dilaporkan pada Kamis (20/6/2024) termasuk 58 orang dari Mesir. Menurut seorang diplomat Arab yang memberikan rincian, dari 658 orang Mesir yang meninggal, 630 di antaranya adalah jemaah haji yang tidak terdaftar. (REUTERS/Saleh Salem)

3/5 Umat muslim melaksanakan ibadah haji saat cuaca panas ekstrem di Mina, Arab Saudi. (REUTERS/Saleh Salem)

Sekitar 10 negara telah melaporkan 1.081 kematian selama ibadah haji, yang merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang harus dipenuhi oleh semua umat Islam yang mampu setidaknya satu kali. (REUTERS/Saleh Salem)

4/5 Umat muslim melaksanakan ibadah haji saat cuaca panas ekstrem di Mina, Arab Saudi. (REUTERS/Saleh Salem)

Pusat meteorologi nasional melaporkan suhu tertinggi 51,8C (125 F) minggu ini di Masjidil Haram di Makkah.Sebuah penelitian di Saudi yang diterbitkan bulan lalu mengatakan suhu di wilayah tersebut meningkat sebesar 0,4C setiap dekade. (REUTERS/Saleh Salem)

5/5 Umat muslim melaksanakan ibadah haji saat cuaca panas ekstrem di Mina, Arab Saudi. (REUTERS/Saleh Salem)

Pihak berwenang Saudi melaporkan telah mengeluarkan ratusan ribu jemaah haji yang tidak terdaftar dari Makkah pada bulan ini, namun tampaknya masih banyak yang berpartisipasi dalam ibadah haji utama yang dimulai Jumat lalu. Kelompok ini lebih rentan, karena tanpa izin resmi mereka tidak bisa mengakses ruang ber-AC yang disediakan untuk 1,8 juta jamaah resmi untuk mendinginkan diri. (REUTERS/Saleh Salem)