Ekspor ke AS Naik 8%, RI Mulai Ketiban Berkah Perang Dagang AS-China?

Rosseno Aji Nugroho, CNBC Indonesia
19 June 2024 15:04
FILE PHOTO: Containers are seen at the Yangshan Deep-Water Port in Shanghai, China October 19, 2020. REUTERS/Aly Song/File Photo/File Photo
Foto: Kontainer terlihat di Pelabuhan Air Dalam Yangshan di Shanghai, China (19/102020). (REUTERS/Aly Song)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia ke Amerika Serikat pada Januari-Mei 2024 mengalami peningkatan. Di lain sisi, nilai ekspor ke China justru turun dua digit. Indonesia kebagian kue shifting produksi pabrik-pabrik Amerika Serikat?

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah mengatakan lembaganya mencatat selama Januari-Maret 2024 ekspor Indonesia ke China turun sebesar 11,95%. Komoditas utama yang diekspor adalah besi, baja, serta bahan bakar mineral.

"Kalau kita lihat ekspor ke China secara kumulatif turun 11,95%," kata Habibullah di kantornya, Jakarta, Rabu, (19/6/2024).

Sebaliknya, dia mengatakan ekspor RI ke Amerika Serikat pada periode yang sama mengalami peningkatan sebesar 8,15%. Komoditas utama yang diekspor ke AS adalah perlengkapan elektrik, serta pakaian dan aksesoris.

"Komoditas yang diekspor adalah perlengkapan elektrik dan pakaian aksesoris," katanya.

Meski demikian, Habibullah mengatakan lembaganya hanya bertugas mencatat perubahan-perubahan data tersebut. Dia mengatakan butuh analisis lebih lanjut untuk mengetahui dampak peralihan produksi AS dari China ke negara-negara Asean, termasuk Indonesia.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melaporkan secara langsung kepada Presiden Joko Widodo bahwa Indonesia belum kebagian kue ekonomi dari beralihnya kerja sama perdagangan ASEAN dari China ke Amerika Serikat.

"Kita perlu catat negara China dan Amerika Serikat sekarang shifting perdagangan, jadi di kuartal ini perdagangan ASEAN lebih tinggi ke AS daripada ke China pak," ucap Airlangga dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendali Inflasi 2024 di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/6/2024).

"Ini untuk pertama kalinya dalam sejarah artinya pergeseran supply chain memang terjadi," tegas Airlangga.

Airlangga mengatakan, shifting atau beralihnya perdagangan ASEAN dari China ke Amerika Serikat itu mayoritas dinikmati oleh negara-negara yang sudah memiliki kerja sama perdagangan berupa Free Trade Agreement (FTA) dengan AS, seperti yang telah dilakukan oleh Thailand dan Vietnam.

Sementara itu, Indonesia kata Airlangga belum bisa menikmati peralihan perdagangan ASEAN dari China ke AS itu. Ini dikarenakan Indonesia belum memiliki kerja sama perdagangan dengan AS melalui FTA.

"Hanya karena memang kita belum punya FTA pak yang diuntungkan hanya Thailand, Vietnam dan beberapa negara lain di ASEAN," tegas Airlangga.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video : Revisi Aturan Impor Batal Hingga Peringatan Baru Soal China

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular