Houthi Makin Gila di Laut Merah, Kapal Tenggelam Dirudal-Pelaut Tewas
Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah kapal kargo curah tenggelam beberapa hari setelah diserang oleh kelompok Houthi di Yaman yang diyakini telah menewaskan seorang pelaut di dalamnya. Ini merupakan kapal kedua yang ditenggelamkan sejak pecahnya perang Israel-Hamas pada Oktober lalu.
Tenggelamnya Tutor di Laut Merah menandai eskalasi baru kelompok Houthi yang didukung Iran dalam kampanye mereka yang menargetkan pengiriman melalui koridor maritim penting selama perang Israel-Hamas di Jalur Gaza.
Serangan ini terjadi meskipun Amerika Serikat telah melakukan kampanye selama berbulan-bulan di wilayah tersebut yang menyebabkan Angkatan Laut AS menghadapi pertempuran maritim paling intens sejak Perang Dunia II, dengan serangan yang hampir setiap hari menargetkan kapal komersial dan kapal perang.
Kapal Tutor berbendera Liberia, dimiliki dan dioperasikan oleh Yunani, tenggelam di Laut Merah, kata pusat Operasi Perdagangan Maritim Inggris dalam sebuah peringatan kepada para pelaut di wilayah tersebut.
"Otoritas militer melaporkan puing-puing laut dan minyak terlihat di lokasi terakhir yang dilaporkan," kata UKMTO, dilansir Associated Press, Rabu (19/6/2024). "Kapal itu diyakini tenggelam."
Kelompok Houthi tidak segera mengakui tenggelamnya kapal tersebut. Militer AS juga tidak segera mengakui tenggelamnya kapal tersebut dan tidak menanggapi permintaan komentar.
Tutor diserang sekitar seminggu yang lalu oleh kapal drone Houthi yang membawa bom di Laut Merah. John Kirby, juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, mengatakan pada Senin bahwa serangan itu menewaskan "seorang anggota kru yang berasal dari Filipina".
Filipina belum mengakui kematian tersebut, namun pria yang berada di kapal Tutor telah hilang selama lebih dari seminggu di Laut Merah, yang menghadapi panas terik di musim panas.
Houthi telah melancarkan lebih dari 50 serangan terhadap pelayaran, menewaskan empat pelaut. Mereka telah menyita satu kapal dan menenggelamkan dua kapal sejak November, menurut Administrasi Maritim AS.
Adapun kampanye serangan udara yang dipimpin AS telah menargetkan kelompok Houthi sejak bulan Januari, dengan serangkaian serangan pada tanggal 30 Mei yang menewaskan sedikitnya 16 orang dan melukai 42 lainnya.
Pada Maret, kapal Rubymar yang berbendera Belize membawa muatan pupuk yang tenggelam di Laut Merah setelah terendam air selama berhari-hari setelah serangan pemberontak.
Kelompok Houthi bersikeras bahwa serangan mereka menargetkan kapal-kapal yang memiliki hubungan dengan Israel, AS, atau Inggris. Namun, banyak dari kapal-kapal yang mereka serang memiliki sedikit atau bahkan tidak ada hubungannya dengan perang Israel-Hamas yang sedang berlangsung.
(luc/luc)