Jurus Jokowi Lawan Kekeringan Panjang Juli-Oktober: Pompanisasi

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Rabu, 19/06/2024 12:03 WIB
Foto: Presiden Joko Widodo meninjau program bantuan pompa air di Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu (19/6/2024). (YouTube/Sekretariat Presiden)

Karanganyar, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo meninjau program bantuan pompa air di Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu (19/6/2024). Turut mendampingi antara lain Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana.



"Pompanisasi ini tidak hanya di Jawa Tengah, tidak hanya di Karanganyar saja, tetapi di semua provinsi yang kita perkirakan nanti di bulan Juli, Agustus, September, Oktober ini akan terjadi kekeringan yang panjang," kata Jokowi.

Kepala negara mencontohkan, pemerintah menargetkan produksi beras di Jateng sebesar 9,8 juta ton. Dengan adanya pompanisasi, Jokowi menginginkan ada tambahan produksi sebesar 1,3 juta ton.

"Enggak banyak dari 9,8 (juta ton) kita akan menambahkan, diberi tambahan 1,3 juta ton, sehingga di Jawa Tengah sudah didatakan pompa sudah diterima di provinsi di kodam itu 4.300 pompa baik yang 8,5 PK maupun 18 PK seperti yang ada di sini," ujar Jokowi.

"Ya kita harapkan terjadinya kekeringan panjang yang kita sudah perkirakan lewat BMKG ini bisa ditutup dengan pengelolaan air seperti ini. Water management sangat penting sekali," lanjut eks gubernur DKI Jakarta tersebut.

Selain pompanisasi, Jokowi bilang kalau hujan buatan di akhir musim penghujan akan dimaksimalkan.


Lebih lanjut, dia bilang langkah-langkah ini juga menjadi bagian menekan impor beras.

"Dalam rangka agar impor kita tidak semakin membesar. Sehingga kita harapkan panen maksimal itu tidak hanya di tahun tanam pertama, tahun tanam kedua, juga tetap tahun tanam ketiga juga tetap sama," kata Jokowi.


(miq/miq)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Inggris Hadapi Musim Semi Paling Kering Sepanjang Sejarah