Video: Target Lifting Migas 2025 Turun Lagi, RI Sulit Setop Impor BBM?

Jakarta, CNBC Indonesia- Kementerian ESDM mengusulkan lifting minyak dan gas bumi (migas) pada tahun 2025 mencapai 1,583-1,648 juta barel setara minyak per hari (BOEPD). Lifting itu terdiri lifting minyak 580 ribu-601 ribu BOPD dan lifting gas 1,003 juta-1,047 juta BOEPD.

Hingga Bulan Mei 2024, realisasi lifting minyak Indonesia mencapai 561,9 ribu barel setara minyak per hari (BOPD)dari target lifting pada APBN 2024 sebesar 635 ribu BOPD. Penurunan target produksi migas RI ini dinilai Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Bambang Haryadi tidak sesuai dengan janji calon Presiden terpilih Prabowo Subianto yang menjanjikan Indonesia tak lagi impor bahan bakar minyak (BBM) dengan memanfaatkan sumber daya alam dalam negeri.

Sementara Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Eddy Soeparno menyampaikan kekhawatiran terhadap penurunan produksi minyak bumi sebagai bahan baku BBM yang anjlok hingga 200 ribu barel dalam 5-6 tahun terakhir. Hal ini tidak lepas dari kondisi sumur yang tua sehingga dibutuhkan investasi dan eksplorasi migas tambahan untuk meningkatkan lifting utamanya minyak mentah.

Saat ini 60% lifting migas dikuasai Pertamina sehingga dibutuhkan investor tambahan untuk mendorong eksplorasi, sehingga dibutuhkan upaya mendorong daya tarik investasi hulu migas RI. Lalu Seperti apa upaya mendorong peningkatan lifting migas RI? bagaimana dampaknya terhadap impor BBM RI?

Selengkapnya simak dialog Bramudya Prabowo dengan Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Eddy Soeparno dalam Squawk Box,CNBCIndonesia (Rabu, 19/06/2024)