
Pecah! Ribuan Warga Israel Serbu Rumah Netanyahu, Begini Penampakannya
Ribuan pengunjuk rasa anti-pemerintah kembali memenuhi jalanan Yerusalem, Israel dekat kediaman Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, minta pemilu baru.

Ribuan pengunjuk rasa anti-pemerintah kembali memenuhi jalanan Yerusalem, Israel pada Senin (17/6/2024). Di dekat kediaman Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, mereka menyerukan pemilu baru. (REUTERS/Eloisa Lopez)

Melansir Reuters, menjelang matahari terbenam, ribuan orang berkumpul di luar parlemen Israel. Mereka kemudian bergerak ke kediaman pribadi Netanyahu. (REUTERS/Ilan Rosenberg)

Bendera Israel berkibar di tengah ribuan massa. Ditemani juga dengan poster-poster berada kritik yang memprotes cara 'payah' Netanyahu dalam menangani isu-isu penting dan mempromosikan rancangan undang-undang militer yang memecah belah masyarakat. (REUTERS/Eloisa Lopez)

Tak ketinggalan, protes juga mengkritik cara Netanyahu menangani perang dengan Hamas di Gaza dan dengan Hizbullah di Lebanon. (REUTERS/Eloisa Lopez)

Demonstrasi semakin gaduh. Setelah mencapai rumah Netanyahu, beberapa pengunjuk rasa mencoba menerobos penghalang yang dibuat polisi. (REUTERS/Eloisa Lopez)

Api juga sempat dinyalakan di jalanan. Polisi menggunakan meriam air untuk membubarkan demonstrasi. (REUTERS/Eloisa Lopez)

Sayangnya, aksi massa itu diwarnai oleh bentrokan. Sejumlah massa terlibat bentrok dengan polisi. Berdasarkan keterangan polisi setempat, sebanyak sembilan orang ditangkap. Mereka dianggap telah melakukan penyerangan terhadap polisi yang bertugas. (REUTERS/Marko Djurica)

Netanyahu menjadi salah satu koalisi paling sayap kanan dalam sejarah Israel. Demonstrasi yang hampir terjadi setiap minggunya belum mengubah lanskap politik, dan Netanyahu masih menguasai mayoritas suara di parlemen. (REUTERS/Eloisa Lopez)

Menyusul kepergian dua mantan jenderal berhaluan tengah Benny Gantz dan Gadi Eisenkot, kelompok oposisi mengumumkan protes jalanan selama seminggu. Aksi massa ini mencakup pemblokiran jalan raya dan demonstrasi massal. (REUTERS/Marko Djurica)