Kemenkes Palestina: 37.347 Tewas di Jalur Gaza Akibat Serangan Israel

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
17 June 2024 18:30
Palestinians hold Eid al-Adha prayers by the ruins of al-Al Rahma mosque destroyed by Israeli air strikes, amid the Israel-Hamas conflict, in Khan Younis, in the southern Gaza Strip, June 16, 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Foto: Suasana terkini di Gaza, Palestina. (REUTERS/Mohammed Salem)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan hingga Senin (17/6/2024), sebanyak 37.347 orang telah tewas di Gaza selama lebih dari delapan bulan perang antara Israel dan Hamas.



Seperti dilaporkan AFP, jumlah korban itu mencakup 10 orang tewas dalam 24 jam terakhir. Kemenkes Palestina menambahkan, total 85.372 orang terluka di Gaza sejak perang dimulai ketika Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober 2023.

Situasi di Gaza hingga hari ini masih diwarnai keprihatinan. Di saat seluruh umat Islam di dunia merayakan Hari Raya Iduladha, muslim Palestina bersedih karena Israel tak juga menghentikan agresi militer.

Mengutip koresponden kantor berita Palestina, WAFA, ratusan warga Gaza terpaksa melakukan salat Iduladha di tengah suasana yang suram. Bahkan, hewan kurban pun dilarang masuk ke wilayah Gaza oleh zionis Israel.

"Pasukan pendudukan melakukan kejahatan baru. Mereka mencegah masuknya hewan kurban dengan menutup semua penyeberangan Jalur Gaza, termasuk pendudukan dan penutupan penyeberangan perbatasan Rafah, dan penyeberangan Kerem Shalom," lapor kantor berita Gaza yang dirujuk Anadolu seperti dikutip Senin (17/6/2024).

"Pelanggaran yang jelas terhadap hak asasi manusia dan pengabaian total terhadap nilai-nilai manusia dan Islam," lanjut laporan kantor berita itu.

Anadolu menyebut, Israel dan pemerintah Amerika Serikat (AS) harus bertanggung jawab. Komunitas internasional perlu menghentikan pelanggaran yang terang-terangan dilakukan oleh Israel terhadap hak-hak muslim.

Salah seorang jemaah salat Iduladha di Khan Younis, Mahmoud Abdel Jawad mengatakan, tidak ada kurban atau pun perayaan Iduladha di Gaza.

"Tidak ada hewan kurban, (tapi) kami mengurbankan diri sendiri, mengurbankan raga kami meski tidak ada perayaan Idul Adha di Gaza," katanya.

Pada hari raya ini, warga Palestina di Khan Younis juga terpaksa melaksanakan ibadah salat Iduladha di sekitar puing-puing bangunan yang hancur karena tidak adanya tempat ibadah yang layak. Menurut pantauan koresponden WAFA, saat khutbah Iduladha, khatib mengimbau jemaahnya bersilaturahmi pada keluarga para martir yang terluka dan keluarga korban yang disandera Israel.

Tak lupa diingatkan juga pada mereka agar membawa sukacita kepada keluarga tersebut, terutama bagi anak-anaknya. Sementara itu, dilaporkan Amu TV, hanya beberapa anak yang terlihat mengenakan pakaian tradisional Jalabiya untuk hari raya.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sudah Sepakat Gencatan Senjata, Israel Masih Sibuk Bombardir Gaza

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular