CNBC INSIGHT

Bukan Sapi & Kambing, Kisah Unik Sahabat Nabi yang Justru Kurban Ayam

MFakhriansyah, CNBC Indonesia
16 June 2024 09:45
Pekerja memasukkan ayam hasil peternakan di Kawasan Kali Baru, Depok, Jawa Barat, Jumat (2/2/2018). Harga ayam potong ditingkat peternak kisaran harga Rp22 ribu- Rp24 ribu per ekor. meski jelang imlek harga ayam potong normal dan permintaan dari pasaran tengkulak juga standar. menurut para pekerja tengkulak ayam justru jelang lebaran dan tahun baru permintaan ayam meningkat. peternakan ayam dikawasan tersebut dapat menghasilkan 2000-3000 ayam potong sehari. Dan ayam tersebut di bawa ke pasar-pasar di daerah kawasan Depok, Cibinong hiingga pasar minggu.  (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam penyelenggaraan Iduladha atau Hari Raya Kurban, setiap Muslim yang mampu disarankan menyembelih sapi, kurban atau unta.

Terkait penyembelihan ini terdapat kisah unik dari sahabat Nabi Muhammad yang ternyata tak memilih sapi atau kambing sebagai hewan kurban, tapi menyembelih ayam. Hal ini dilakukan oleh Bilal bin Rabah dan Ibnu Abbas.

Sebagai catatan, dalam sumber tradisional Islam, Bilal bin Rabah diceritakan awalnya sebagai seorang budak. Namun, dia dibebaskan oleh Nabi Muhammad. Dalam sejarah dia tercatat sebagai orang pertama di dunia yang melantunkan adzan sebagai waktu panggilan shalat. 

Setiap perayaan Iduladha, Bilal selalu menyembelih hewan sesuai anjuran keagamaan. Namun, dia tidak menjadikan sapi, unta, atau kambing sebagai objek kurban, melainkan ayam. 

Bilal menganggap tak masalah menyembelih ayam, sekalipun tidak sesuai ajaran. Pasalnya, dia hanya mampu menyembelih ayam mengingat kondisi ekonomi dirinya yang terbatas.

Bagi Bilal, proses terpenting adalah niat yang muncul dari lubuk hati paling dalam untuk menyembelih hewan di Hari Raya Kurban. Setelahnya pun dia selalu menyedekahkan ayam tersebut kepada golongan yang berhak menerima. 

Tak hanya Bilal, sahabat Nabi Muhammad lain yang juga menyembelih ayam adalah Ibnu Abbas. Dalam sumber tradisional Islam, Abbas diceritakan sebagai orang yang gemar bersedekah.

Dia sering membagi-bagikan potongan daging kepada orang membutuhkan setiap Iduladha. Sama seperti kasus muazin pertama itu, Abbas pun menganggap tak masalah melakukan hal demikian. Sebab, terpenting adalah niat dan semangat yang dimunculkan dari hatinya. 

Meski begitu, para ulama mengungkap apa yang dilakukan oleh Bilal dan Abbas tak bisa serta merta dilakukan dan menjadi pembenaran. Umat Islam tetap harus dianjurkan menyembelih hewan sesuai ajaran, seperti sapi, unta, atau kambing. 

Sorotan atas kisah Bilal dan Abbas menyembelih ayam adalah soal niat, keikhlasan, perjuangan, dan sedekah.

Jika kita cermati lagi, kisah keduanya dilandaskan oleh niat memotong hewan untuk bersedekah. Tentu, niat seperti ini bisa saja dilaksanakan di luar Idualdha. Keduanya melakukan penyembelihan ayam dilakukan bukan hanya semata-mata sedekah, tapi untuk menyemarakkan Iduladha sesuai anjuran keagamaan. 


(mfa/mfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Istiqlal Terapkan Ramah Lingkungan Saat Pemotongan Hewan Kurban

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular