Rencana RI Bangun Energi Nuklir Terungkap, Ini Kisi-Kisinya

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
14 June 2024 11:10
Dalam foto yang diambil saat tur ke fasilitas pengenceran dan pembuangan air yang telah diolah untuk media asing, para jurnalis dipandu bersama dengan tangki berisi air limbah radioaktif yang telah diolah, bagian dari fasilitas pelepasan air radioaktif yang telah diolah ke laut dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi, dioperasikan oleh Tokyo Electric Power Company Holdings (TEPCO), di kota Okuma, timur laut Jepang, Minggu, 27 Agustus 2023. (AP Photo/Eugene Hoshiko, Pool)
Foto: Dalam foto yang diambil saat tur ke fasilitas pengenceran dan pembuangan air yang telah diolah untuk media asing, para jurnalis dipandu bersama dengan tangki berisi air limbah radioaktif yang telah diolah, bagian dari fasilitas pelepasan air radioaktif yang telah diolah ke laut dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi, dioperasikan oleh Tokyo Electric Power Company Holdings (TEPCO), di kota Okuma, timur laut Jepang, Minggu, 27 Agustus 2023. (AP/Eugene Hoshiko)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dewan Energi Nasional (DEN) membeberkan bahwa pihaknya sudah merancang sumber energi di Indonesia dengan menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pada tahun 2032 mendatang.

DEN sudah memasukkan energi nuklir dalam Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Kebijakan Energi Nasional (RPP KEN). Di mana sebelumnya dalam PP Nomor 79/2014, energi nuklir dikatakan hanya menjadi pilihan terakhir dalam pengembangan energi di Indonesia.

"Kita sudah memasukkan nuklir dalam RPP KEN. Yang tadinya di dalam PP No. 79/2014 nuklir jadi pilihan terakhir, sekarang tidak ada lagi bahwa sekarang nuklir sama posisinya dengan EBT lainnya. Cuma nanti di kita nantinya COD-nya (operasi) baru komersial di 2032. Itu udah kita tulis sekarang dalam tahap proses izin sementara di BAPETEN," jelas Djoko saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, dikutip Jumat (14/6/2024).

Djoko membeberkan, pihaknya sudah membuka jalan untuk perusahaan asal Amerika Serikat (AS) yakni PT ThorCon Power Indonesia untuk mengembangkan PLTN di pulau Bangka Belitung (Babel) berkapasitas 500 Mega Watt (MW).

Thorcon sendiri tengah mempersiapkan proposal ke pemerintah untuk bisa beroperasi pada 2032 mendatang dan sudah menyelesaikan kajian tapak dan survei ke masyarakat.

Selain itu, teknologi yang nantinya akan digunakan oleh perusahaan asal AS tersebut saat ini tengah dievaluasi oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) untuk ThorCon bisa mendapatkan izin sementara.

"Di samping itu kita sedang siapkan NEPIO organisasinya, RUU EBET-nya. Jadi tiga itu sedang kita siapkan. Dari 19, 16 kita sudah siap, sebagai syarat diperhatikan oleh AIE (Energy Information Administration)," tandasnya.

Terbaru, Pemerintahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menawarkan kerja sama pengembangan energi nuklir ke Rusia. Langkah ini menjadi opsi untuk mencukupi ketersediaan listrik di dalam negeri.

Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat bertemu dengan Kiril Komarov, First Deputy CEO for Corporate Development and International Business, JSC Rosatom di Moskow, Rusia, Rabu (12/6/2024).

"Energi nuklir dapat menjadi salah satu opsi bagi ketersediaan listrik bagi masyarakat tanpa harus mengotori lingkungan. Rusia juga diundang untuk bekerjasama dalam pengembangan energi baru terbarukan di Indonesia. Hal ini adalah wujud dari komitmen Pemerintah RI dalam rangka mewujudkan proses transisi energi yang telah dimulai beberapa tahun lalu," terangnya dalam siaran pers.

Ini sejalan dengan keahlian yang dimiliki oleh JSC Rosatom. "Rosatom memiliki pengalaman yang cukup panjang untuk dapat melakukan kerja sama yang baik dan komprehensif dengan Indonesia. Rosatom akan menyiapkan berbagai hal bukan hanya di sisi konstruksi, namun juga analisis detil dari sisi sosial ekonominya," jelas Deputi Komarov.

Airlangga melakukan pertemuan dengan CEO dari Public Joint Stock Company (PJSC) Aeroflot, perusahaan penerbangan negara Rusia, Mr. Sergey Alexandrovsky. Pada pertemuan dimaksud, CEO Alexandrovsky menyampaikan kembali keinginan dari Aeroflot untuk merevitalisasi jalur penerbangan langsung antara Moskow-Bali PP.

Airlangga menanggapi dengan menyatakan bahwa penerbangan langsung dapat membantu meningkatkan hubungan antara kedua negara. "Adanya penerbangan langsung dari kota-kota di Indonesia dan Rusia tentunya akan semakin mempermudah upaya kedua negara untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan serta dapat membantu arus logistik ekspor impor. Hal ini jelas dapat membantu penguatan perekonomian baik Indonesia maupun Rusia," kata Airlangga.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rencana RI Bangun Energi Nuklir Terselip di Aturan Ini..

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular