Morgan Stanley Turunkan Peringkat RI, Bappenas Buka Suara

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
13 June 2024 16:21
The corporate logo of financial firm Morgan Stanley is pictured on the company's world headquarters in the Manhattan borough of New York City, January 20, 2015. REUTERS/Mike Segar
Foto: Morgan Stanley (REUTERS/Mike Segar)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas buka suara ihwal keputusan Morgan Stanley menurunkan peringkat investasi di pasar modal Indonesia karena alasan pelemahan rupiah dan beban fiskal yang menantang jelang pelantikan presiden terpilih RI 2024-2029 Prabowo Subianto.

Suharso menegaskan, kekhawatiran tersebut seharusnya tidak terjadi karena pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto lebih mengarahkan belanja negaranya pada program-program yang sifatnya investasi atau belanja modal, bukan belanja yang sifatnya untuk memenuhi kebutuhan belanja barang hingga akhirnya menambah beban belanja rutin.

"Itu yang sampai hari ini saya ketemu dengan timnya presiden terpilih. Jadi bukan belanja modal yang menimbulkan belanja barang, bukan belanja modal yang memberikan beban utang kepada pemerintah, yang kepada otoritas fiskal, yang enggak ada sumbernya," kata Suharso saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (13/6/2024).

Ia pun menegaskan, program-program yang menjadi andalan pemerintahan Prabowo ke depan juga sudah masuk ke dalam rentang defisit yang telah dirancang pemerintah dalam APBN 2025, di antaranya program makan siang gratis atau makanan bergizi gratis untuk anak sekolah, hingga keberlanjutan program pembangunan infrastruktur seperti pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Kan pos-pos kamar sudah ada cuma angka yang belum. Ada sebagian besar kamar-kamarnya ada, contohnya yang sifatnya keberlanjutan infrastruktur, percepatan hilirisasi, makan siangnya, ada," tutur Suharso.

Lagi pula, dia menegaskan saat ini defisit APBN 2025 yang dirancang pemerintah masih tahap sangat awal dan masih ada pembahasan panjang dengan DPR. Selain itu, kebutuhan anggaran yang tengah diajukan tiap kementerian atau lembaga (K/L) juga masih dalam bentuk pagu indikatif, bukan angka resmi yang telah mendapatkan ketetapan.

"Ini kan belum, masih pagi indikatif K/L yang menggunakan RPJMN (Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional) lama. Nanti setelah pembahasan ini kita lihat, kita sinkronisasi dengan program-program pak Prabowo," ucap Suharso.

Sebelumnya, Morgan Stanley menurunkan peringkat investasi di pasar modal Indonesia karena alasan pelemahan rupiah dan beban fiskal yang menantang jelang pelantikan presiden terpilih RI 2024-2029 Prabowo Subianto.

"Kami melihat ketidakpastian jangka pendek mengenai arah kebijakan fiskal di masa depan serta beberapa tekanan di pasar Valas di tengah masih tingginya suku bunga AS dan prospek dolar AS yang kuat," tulis ahli strategi Morgan Stanley dalam catatannya kepada klien tanggal 10 Juni.

Morgan Stanley menurunkan peringkat pasar saham RI menjadi "underweight" yang berarti alokasi perusahaan Indonesia dalam portofolio pasar Asia dan negara berkembang milik mereka akan dikurangi.

Morgan Stanley juga mengungkapkan program kerja Prabowo Subianto dapat menjadi tantangan tersendiri dalam investasi di pasar modal RI.

Menurut Morgan Stanley janji kampanye Prabowo Subianto, seperti program makan siang dan susu gratis untuk pelajar, dapat menimbulkan "beban fiskal yang besar." Hal tersebut semakin diperparah oleh prospek pendapatan Indonesia juga memburuk, berdasarkan pertimbangan mereka.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pengusaha RI: Jika Sri Mulyani Mundur, Harga Saham Bisa Turun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular