Duh! Bank Dunia Bilang 1 dari 4 Negara Berkembang Bakal Lebih Miskin
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Dunia atau World Bank melihat satu dari empat negara berkembang akan menjadi lebih miskin dibandingkan saat sebelum pandemi terjadi. Pada tahun 2026, negara-negara yang dihuni oleh lebih dari 80% populasi dunia rata-rata masih akan tumbuh lebih lambat dibandingkan dekade sebelum COVID-19.
"Tanpa kebijakan yang lebih baik, dibutuhkan sebuah keberuntungan untuk memperbaiki prospek tersebut: rata-rata suku bunga global diperkirakan akan mencapai rata-rata 4% pada tahun 2026, dua kali lipat rata-rata dua dekade sebelumnya," ujar Senior Vice President and Chief Economist The World Bank Group Indermit Gill, Kamis (13/6/2024).
Gill mengatakan kemajuan menuju kemakmuran terjadi ketika pemerintah menerapkan kebijakan yang mendorong produktivitas, kewirausahaan, dan inovasi dan ketika pemerintah melakukannya dalam lingkungan kerja sama internasional yang lebih erat.
Menurutnya, model inilah yang berkembang setelah runtuhnya Tembok Berlin. Dengan mendorong arus barang, modal, dan gagasan lintas negara, hal ini mengantarkan era kemakmuran global yang luar biasa.
"Rentang waktu sekitar 25 tahun ketika pendapatan negara-negara termiskin, rata-rata, mampu menyamai pendapatan negara-negara terkaya, dan ketika dunia berada dalam jarak yang sangat dekat untuk mengakhiri kemiskinan ekstrem," paparnya.
Adapun, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi negara berkembang dan emerging markets melambat dari 4,1% pada 2023 menjadi 4% pada 2024. Namun, pertumbuhan negara-negara tersebut diperkirakan berbalik stabil pada 2025 hingga 2026.
Tanpa memperhitungkan China, Bank Dunia mengungkapkan perekonomian negara berkembang akan mengalami kenaikan tipis meski berada pada laju yang lemah, yakni 3,5% pada 2024, sebelum akhirnya menguat menjadi 3,9% pada 2025 hingga 2026.
(haa/haa)