Impor BBM RI Disebut Sudah Turun, Ini Pemicunya..
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) mengungkapkan bahwa saat ini secara perlahan impor Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk kebtuhan di dalam negeri sudah mengalami penurunan. Hal itu imbas dari pelaksanaan campuran minyak kelapa sawit atau Bahan Bakar Nabati dengan BBM atau Biodiesel (B30) yang sudah berjalan.
Penurunan impor itu disebutkan langsung oleh Wakil Direktur Utama (Wadirut) Pertamina, Wiko Migantoro dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR, Rabu (12/6/2024).
"Kontribusi kami di hilir kalau kita lihat impor BBM telah menurun dengan dilaksanakannya kegiatan biofuel B30. Dan ini akan diteruskan untuk program B40," ungkap Wiko Migantoro. Sayangnya belum ada data yang bisa diungkapkan atas penurunan impor BBM ini
Selain penggunaan biodiesel, dalam lima tahun terakhir kilang minyak yang ada di Indonesia juga dominan untuk meningkaykan penggunaan biofuel. "Tentu ini akan mengurangi impor produk," tegas Wiko.
Sebelumnya, Kementerian ESDM menargetkan penggunaan B40 bisa diterapkan di 2025. Saat ini, sudah ada serangkaian uji coba pemakaian B40 di industri otomotif di Indonesia.
Sementara pada tahun ini, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan seiring dengan upaya menurunkan jumlah impor BBM target produksi biodiesel bisa naik jadi 15,8 juta kilo liter (KL) di tahun 2024 dari yang ditetapkan sebesar 13,4 juta KL.
"Target (produksi biodiesel) tahun ini adalah 13,4 juta KL bisa naik jadi 15,8 juta KL, jadi ada peningkatan saya rasa seiring dengan penurunan subsidi untuk impor BBM tentu saja itu bisa dilakukan," jelasnya kepada CNBC Indonesia, dikutip Jumat (26/4/2024).
Eniya mengatakan hal itu juga didorong oleh pemerintah yang saat ini tengah mendorong pemanfatan biodiesel khususnya B40 yakni campuran BBM dengan biodesel dengan konsentrasi 40%.
(pgr/pgr)