Cerita Luhut Pernah Di-bully Gara-Gara tidak Setuju dengan OTT KPK

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
10 June 2024 16:27
Faisal Basri ‘Serang’ Data Hilirisasi RI, Ini Kata Luhut
Foto: Ilustrasi Luhut Binsar Pandjaitan (Aristya Rahadian/CNBC Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan kalau digitalisasi tidak hanya mendorong penerimaan negara, melainkan juga mengurangi kesempatan korupsi. Hal itu diungkapkan Luhut saat menjadi pembicara dalam acara peringatan Hari Ulang Tahun ke-52 Himpunan Pengusaha Muda Indonesia di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (10/6/2024).



"Kemudian digitalisasi menjadi kunci. Ini digitalisasi, GovTech, Simbara, membuat negeri ini menjadi efisien. Akan mengurangi korupsi," ujarnya.

Luhut pun membantah apabila dikatakan pemerintah 'membonsai' Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebab, unsur KPK juga terlibat dalam pembuatan E-Katalog.

"Anda lihat, orang bilang KPK itu dibonsai. Apanya dibonsai? Itu yang bikin e-katalog itu kan KPK ikut. Direktur pencegahan dengan kami kerja sama. Kita lakukan itu sehingga orang tidak perlu melakukan OTT, OTT," kata Luhut.

"Anda lihat sekarang? Mana? Dulu saya di-bully dibilang kenapa Pak Luhut itu nggak setuju OTT? Ya nggak setujulah. Kalau bisa tidak OTT, kenapa mesti OTT? Kan kampungan ini nyadap-nyadap telepon," lanjutnya.

Lebih lanjut, Luhut bilang kalau praktik korupsi juga terjadi di negara lain, tidak hanya Indonesia. Ia pun berharap agar masyarakat kita mengerdilkan bangsa kita sendiri.



(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Kata Luhut Soal Kasus Korupsi Timah yang Bikin Rugi Rp271 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular