Sri Mulyani Bongkar Isi APBN Tahun Pertama Prabowo & Gibran
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membeberkan rancangan awal Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka.
Dalam dokumen Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok Pokok Kebijakan Fiskal (KEMPPKF) 2025, defisit anggaran ditetapkan 2,45%-2,82%.
"Kebijakan APBN 2025 akan terus didesain ekspansif namun terarah dan terukur. Defisit yang kami sampikan antara 2,45-2,82 persen membiayai seluruh program-program priortias pemerintah baru," ungkap Sri Mulyani.
Dia memastikan utang akan dikelola dengan hati-hati melalui berbagai kebijakan. Adapun, rasio utang ditetapkan 37,98%-38,71%.
Pemerintahan baru juga menargetkan penerimaan negara tumbuh 12,14%-12,36% dari produk domestik bruto (PDB). Menurutnya, langkah yang akan ditempuh antara lain efektivitas reformasi perpajakan.
Penerimaan pajak ditetapkan sebesar 10,09%-10,29% dari PDB. Sementara itu, penerimaan kepabeanan dan cukai dipatok 1,23%-1,25% dari PDB dan PNBP sebesar 2,05%-2,07% dari PDB.
Dalam hal belanja, target pemerintah adalah tumbuh 14,59-15,18%. Belanja ini terdiri dari belanja pusat sebesar 10,92% - 11,17% dari PDB. Lalu, transfer ke daerah sebesar 3,67%-4,01% dari PDB.
Sri Mulyani menjelaskan fokusnya adalah dukungan untuk pertumbuhan pemerataan dan kesejahteraan melalui sinergi antara pusat dan daerah.
(haa/haa)