Jakarta Sudah Tak Menarik untuk Investasi Pabrik Baru, Kok Bisa?

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
04 June 2024 15:50
Kawasan industri Pulo Gadung yang dikelola PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP) bakal dipindah ke wilayah Subang, Jawa Barat. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kawasan industri Jakarta memang memiliki kelebihan dari sisi lokasi yang strategis. Namun, itu tidak cukup untuk menarik investor baru menanamkan investasi membuka pabrik baru di Jakarta. Director Industrial & Logistics Services Rivan Munansa mengungkapkan bahwa salah satu halangannya karena faktor harga tanah yang sudah terlampau tinggi.

"Untuk pabrik baru yang mau masuk Pulogadung udah nggak masuk, harga lahannya terlalu mahal, jadi hitungannya udah nggak masuk untuk bangun pabrik baru, sekarang harganya di atas Rp 10 juta/m2. Industri kalau dikasih harga Rp 10 juta/m2 untuk membangun pabrik mending ke Karawang atau Subang," kata Rivan kepada CNBC Indonesia, Selasa (6/4/2024).

Investor bakal berpikir ulang untuk menerima lahan dengan harga yang terlampau tinggi. Sedangkan dari sisi pemilik lahan juga enggan menurunkan harga terlalu murah karena memiliki kelebihan lokasi strategis.

"Yang sudah punya lahan dari lama mungkin dirubah menjadi gudang di situ bisa beberapa lantai karena lokasi strategis, jadi dikeep aja. Tapi kalau dijual agak susah," kata Rivan.

Karenanya banyak investor baru yang memilih untuk membuka pabriknya di luar Jakarta seperti Karawang dan Subang, misalnya pabrikan mobil China BYD Motor Company Limited memilih membangun pabrik perakitan kendaraan listrik di Kawasan Industri Subang Smartpolitan, Jawa Barat.

Sementara pabrikan yang sudah lama lebih memilih bertahan. Mereka enggan keluar karena juga memikirkan factor seperti rantai pasok. Dalam beberapa tahun terakhir memang sudah ada dorongan bagi pabrikan di tengah Jakarta untuk keluar, namun belum ada regulasi ketat yang mengaturnya.

"Kecuali government menyuruh keluar, tapi beberapa property owner merasa lokasi strategis, mungkin pabrik berat mereka pindah tapi kalau dipakai gudangnya lumayan strategis, jadi mereka keep operasi di situ, kecuali ada aturan nggak bisa diperpanjang setelah izin habis. Sama kaya di Sunter, gudangnya masih ada, beberapa pabrik masih beraktivitas sampai pemerintah menutup pintu aja," ujar Rivan.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Jelang Pemilu, Ini Harapan Pengelola Kawasan Industri

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular