Internasional

Sangar! Tetangga RI Bangun Fasilitas Nuklir, Gandeng Rusia

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
30 May 2024 18:50
Perdana Menteri India Narendra Modi, kanan, dan Presiden Rusia Vladimir Putin menyapa para delegasi di World Diamond Conference di New Delhi, India, Kamis, 11 Desember 2014. (AP Photo/ Saurabh Das/File Foto)
Foto: Perdana Menteri India Narendra Modi, kanan, dan Presiden Rusia Vladimir Putin menyapa para delegasi di World Diamond Conference di New Delhi, India, Kamis, 11 Desember 2014. (AP/Saurabh Das/File Foto)

Jakarta, CNBC Indonesia - India berencana untuk memperdalam kerjasamanya dengan Rusia dalam hal penyediaan fasilitas nuklir. Hal ini terjadi saat Negeri Hindustan itu terus mengembangkan industri atomnya untuk menambah kapasitas energi.

Mengutip Nuclear Engineering International, Direktur Jenderal lembaga nuklir Rusia Rosatom, Alexei Likhachev, mengatakan bahwa Moskow akan membantu India merancang pembangkit nuklir baru. Menurutnya, India adalah mitra strategis Rusia dalam pengembangan ini.

"Kami siap untuk memperluas kerja sama yang serius dengan India di bidang penggunaan energi nuklir untuk tujuan damai," kata Likhachev saat mendampingi kunjungan Ketua Komisi Energi Atom India, Ajit Kumar Mohanty, di Rusia, Selasa (28/5/2024).

"Hal ini mencakup, pertama-tama, pembangunan serial unit pembangkit listrik tenaga nuklir berkapasitas tinggi rancangan Rusia di lokasi baru di India, implementasi proyek pembangkit listrik rendah daya terapung dan berbasis darat, kerja sama di bidang siklus bahan bakar nuklir, serta seperti di bidang penerapan teknologi nuklir non-tenaga."

Likhachev juga menambahkan Moskow dan Dehli sepakat untuk menggunakan bahan bakar nuklir terbaru untuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Kudankulam di Tamil Nadu. Bahan bakar, yang dinamai TVS-2M, merupakan bahan bakar generasi baru yang akan memperpanjang siklus bahan bakar reaktor dari 12 menjadi 18 bulan.

"Musim panas ini, pembangkit listrik Kudankulam di India akan beralih ke bahan bakar baru yang inovatif. Ini bukan penggunaan bahan bakar selama 12, tapi 18 bulan, yang tentu saja memberikan efisiensi yang sangat berbeda, proyek ekonomi yang lain," tambah Likhachev.

Kesepakatan ini merupakan tindak lanjut setelah sebelumnya Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar mengatakan India sedang mencari lokasi tambahan untuk reaktor nuklir Rusia. Diketahui, Rusia hingga saat ini masih membantu perluasan PLTN Kudankulam.

Rencananya, PLTN Kudankulam akan terdiri dari enam unit dengan reaktor VVER-1000. Pekerjaan dimulai setelah perjanjian antar pemerintah antara India dan Rusia ditandatangani pada tahun 1988. Unit 1&2 (Tahap I) sudah beroperasi dan pekerjaan sedang dilakukan untuk membangun unit 3-6 (Tahap II dan III).

India sendiri merupakan negara yang terus mengembangkan potensi nuklirnya. Negara yang berbatasan langsung dengan Indonesia di Laut Andaman itu tercatat memiliki sejumlah PLTN dan juga hulu ledak nuklir untuk kepentingan militer.

September lalu, India memulai operasi komersial reaktor air berat bertekanan (PHWR) 700 MWe di pembangkit listrik tenaga nuklir Kakrapar di Gujarat. Diketahui, reaktor PHWR yang digunakan di pembangkit listrik itu adalah reaktor buatan dalam negerinya sendiri, yang menelan biaya mencapai US$ 2,3 miliar (Rp 37 triliun).

Untuk militer, pada tahun 2021, India berhasil menguji rudal balistik antarbenua berkemampuan nuklir terbarunya, Agni-V. Rudal itu disebut-sebut mampu menargetkan hampir seluruh wilayah China dan Pakistan, yang seringkali dianggap rival Delhi di kawasan Asia.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bank-Bank India Ketar-ketir Terancam Sanksi AS, Ada Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular