PLTU Cirebon 1 Disuntik Mati, Jawa Butuh Listrik dari Sumatera

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan jaringan transmisi listrik yang menghubungkan Pulau Sumatera dan Pulau Jawa perlu segera dibangun.
Hal tersebut menyusul rencana penghentian operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cirebon-1 yang akan dilakukan pada 2035 mendatang atau lebih cepat 7 tahun dari rencana awal 2042.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Eniya Listiani Dewi mengungkapkan pembangunan transmisi Jawa-Sumatera dilakukan guna menyeimbangkan antara pasokan dan permintaan listrik. Khususnya yang berasal dari sumber energi baru terbarukan (EBT).
Pasalnya, keberadaan sumber energi terbarukan kebanyakan berada di luar Pulau Jawa. Sementara itu, pusat permintaan listrik saat ini banyak didominasi oleh sejumlah provinsi di pulau Jawa.
"Kalau 2035 down itu kondisi kita sudah gak oversupply Jawa-Balinya. Malah justru kita perlu penggantinya. Makanya saya sebutkan tadi, dari transmisi dari Sumatera ke Jawa mesti harus segera dibangun," kata Eniya saat ditemui usai acara Green Economic Forum 2024 dikutip, Kamis (30/5/2024).
Lebih lanjut, Eniya memastikan rencana pembangunan transmisi yang menghubungkan pulau Sumatera dengan Pulau Jawa tersebut dapat rampung sebelum tahun 2028. Hal tersebut juga telah tertuang di dalam Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN).
"Nah, di dalam RUKN kita, karena kita memprediksi itu, transmisinya kan kita bangun sebelum 2028 idealnya ya Karena pembangunan transmisi ini, PLN pasti memperhitungkan biayanya dari mana. Jadi ini kalau idealnya, kalkulasinya seperti itu," tambahnya.
Seperti diketahui, rencana pemerintah Indonesia merealisasikan program penghentian operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cirebon-1 lebih cepat dari rencana awal, alias pensiun dini sudah di depan mata.
Hal ini menyusul tercapainya kesepakatan antara Asian Development Bank (ADB) dengan pemerintah Indonesia dibawah naungan program Energy Transition Mechanism (ETM) untuk program pensiun dini PLTU Cirebon-1.
Penandatanganan yang tidak mengikat tersebut diteken di sela acara COP28 di Dubai (3/12) antara PT PLN (Persero), PT Cirebon Electric Power (CEP) sebagai Independent Power Producer (IPP) dan Indonesia Investment Authority (INA).
Di dalam kesepakatan ini PLTU Cirebon-1 akan mengakhiri operasionalnya pada Desember 2035 atau tujuh tahun lebih cepat dari jadwal sebelumnya yakni Juli 2042. Adapun transaksi akan dirampungkan pada paruh pertama 2024.
Presiden ADB Masatsugu Asakawa optimistis kerangka perjanjian kerja ini menjadi perkembangan yang cukup penting. Terutama bagi transisi energi di Indonesia guna mengurangi emisi gas rumah kaca secara signifikan.
"ADB akan terus bekerja sama dengan mitra-mitra kami di Indonesia dan kawasan untuk menunjukkan bahwa pembangkit listrik tenaga batu bara dan bahan bakar fosil lainnya dapat dihentikan sejak dini dengan cara yang adil dan terjangkau," Ujar Asakawa dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (4/12/2023).
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Suntik Mati PLTU Cirebon-1 Dipercepat 7 Tahun!
