Anti Lemot, Nge-Tap Pakai Ini di MRT Jakarta Gak Sampai Sedetik

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
29 May 2024 19:25
Suasana kemacetan di kawasan Ciputat Tangerang Selatan, Senin, (6/5/2024). Peluang tersambungnya moda transportasi Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta ke wilayah Tangerang Selatan (Tangsel) kembali terbuka. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Suasana kemacetan di kawasan Ciputat Tangerang Selatan, Senin, (6/5/2024). Peluang tersambungnya moda transportasi Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta ke wilayah Tangerang Selatan (Tangsel) kembali terbuka. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam upaya memangkas antrean mengular yang kerap terjadi di gate pembayaran, PT MRT Jakarta (Perseroda) menargetkan operasional sistem pembayaran berbasis server pada kuartal IV-2024, tepatnya per Oktober 2024.

Direktur Pengembangan Bisnis MRT Jakarta Farchad Mahfud menyebut, kecepatan transaksi di gate pembayaran saat ini menjadi standar tinggi yang ingin dicapai MRT Jakarta. Untuk itu, pihaknya pun menargetkan operasional sistem pembayaran berbasis server dalam waktu dekat.

"Kenapa faktor kecepatan jadi penting standar tertinggi? Karena kami merasakan betapa sulitnya saat antrean panjang. Kami mengejar standar agar semua speed transaksi bisa 0,5-1 detik," kata Farchad dalam Media Briefing MRTJ Fellowship Project 2024 di Jakarta, Rabu (29/5/2024).

Adapun salah satu pembayaran yang akan dikembangkan dengan sistem berbasis server adalah penggunaan aplikasi My MRT-J. Melalui aplikasi ini nantinya pengguna bisa memindai quick response code atau QR yang tersedia untuk membayar seluruh biaya perjalanan.

Sebagai catatan, dengan diterapkannya pembayaran berbasis server ini, nantinya pembayaran menggunakan kartu Multi Trip Ticket (MTT) dan Single Trip Ticket (STT) tidak akan berlaku lagi. Namun, PT MRT Jakarta masih akan tetap memberlakukan sistem pembayaran tiket menggunakan uang elektronik perbankan dan kartu Jaklingko.

Direktur Pengembangan Bisnis MRT Jakarta Farchad Mahfud dalam Media Briefing MRTJ Fellowship Project 2024 di Jakarta, Rabu (29/5/2024). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)Foto: Direktur Pengembangan Bisnis MRT Jakarta Farchad Mahfud dalam Media Briefing MRTJ Fellowship Project 2024 di Jakarta, Rabu (29/5/2024). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Direktur Pengembangan Bisnis MRT Jakarta Farchad Mahfud dalam Media Briefing MRTJ Fellowship Project 2024 di Jakarta, Rabu (29/5/2024). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

Lantas, berapa kecepatan transaksi menggunakan aplikasi My MRT-J?

Kepala Departemen Program & Partnership PT MRT Jakarta (Perseroda) Samuel Pradipta mengungkapkan, speed transaksi dari aplikasi My MRT-J saat ini sudah 0,7 detik, yang mana kecepatan ini lebih cepat tiga kali lipat jika dibandingkan dengan speed transaksi uang elektronik perbankan maupun Jaklingko.

"Jadi kalau sudah punya tiket QR-nya, lalu discan itu hanya 0,7-1 detik maksimal, jadi jauh lebih cepat dari kartu bank. (Sedangkan) kecepatan baca kartu bank seperti e-money, Flazz, Brizzi, dan lain sebagainya itu sekarang ini antara 1-3 detik. Jadi memang harus diakui sekarang belum optimal, memang masih cukup lama," jelasnya dalam kesempatan yang sama.

Samuel mengakui bahwa kecepatan transaksi selama 3 detik itu sangat menghambat kecepatan pengguna MRT Jakarta untuk transit. Untuk itu, MRT Jakarta saat ini tengah mengupayakan pelayanan yang optimal dari sisi kecepatan, keamanan, serta kenyamanan dari penggunanya.

"Harapannya nanti dari 1-3 detik ini kita bisa upgrade menjadi 0,5 detik sampai maksimum 1,5 detik," ucapnya.

Rencana Peremajaan Mesin Reader Tahun 2027

Lebih lanjut, Samuel mengungkapkan rencana peremajaan pada mesin reader atau pembaca kartu di pintu sentuh (tapping) pada tahun 2027 mendatang. Ia mengatakan, memasuki fase 2 MRT nantinya, akan dilakukan peremajaan perangkat pada sistem tap in/out di setiap stasiun dan semua alat pembayaran, tidak hanya aplikasi My MRT-J saja, melainkan seluruh uang elektronik perbankan.

"Sehingga nanti hanya satu, mau yang scan QR atau tap itu nanti ada di satu reader. Jadi akan jauh lebih cepat. Iitu akan standar yang sama ke semuanya," ungkap dia.

"Tapi sekarang kita tidak berhenti menunggu itu, jadi dalam waktu dekat kita akan launching ke sistem yang lebih cepat. Kita pun sekarang berusaha memperbaiki sambil menunggu tahun 2027 perangkatnya semua di peremajaan, diganti yang baru, kita sekarang berusaha mengimprove agar lebih cepat, paling nggak jangan 3 detik banget lah, 2 detik misalkan, atau misal 0,5 detik dengan beberapa media," pungkasnya.


(wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Jumlah Penumpang MRT Jakarta Lampaui Target di Semester I 2024

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular