
Bukan Rishi Sunak, Ini Kemungkinan Calon PM Baru Inggris

Jakarta, CNBC Indonesia - Inggris akan melakukan pemilihan umum (pemilu) baru. Pentahana, Perdana Menteri (PM) Rishi Sunak mengumumkannya 4 Juli nanti.
"Raja telah mengabulkan permintaan ini dan kami akan mengadakan pemilihan umum pada tanggal 4 Juli," kata Sunak menyebut kepala negara Raja Charles III dan meminta pembubaran parlemen awal pekan lalu.
"Sekarang adalah saatnya bagi Inggris untuk memilih masa depannya," lanjutnya merujuk pembubaran parlemen akan dilakukan pekan depan.
Lalu siapa calon kuat PM baru? Apakah Sunak akan kembali memimpin?
![]() Keir Starmer menjadi salah satu tamu saat acara kematian Ratu Elizabeth II (Kirsty O'Connor/Pool via REUTERS) |
Sebenarnya mengutip AFP, kandidat oposisi, dari partai Buruh Keir Starmer, diperkirakan akan memenangkan kekuasaan dengan telak. Suaranya partainya diyakini mengungguli Sunak.
Mengutip Associated Press (AS), Partai Buruh unggul dua digit atas Partai Konservatif yang berkuasa di bawah PM Sunak. Hal sama juga dimuat The Independent, yang juga melakukan survei dengan Redfield dan Wilton, terkair pribadi yang menyenangkan yang mungkin dipilih 1.500 warga.
Tapi siapa Stammer? Bagaimana jejaknya?
Starmer adalah mantan pengacara hak asasi manusia yang menjadi jaksa penuntut negara itu. Pria yang lahir 2 September 1962 itu, kini berusia 61 tahun.
Ia disebut menyelesaikan studi hukum di universitas Leeds dan Oxford. Setelahnya ia terjun ke hukum, membela serikat pekerja, aktivis anti-McDonald, dan terpidana mati di luar negeri.
"Jika Anda dilahirkan tanpa hak istimewa, Anda tidak punya waktu untuk bermain-main," kata Starmer.
Dia berteman dengan pengacara hak asasi manusia Amal Clooney, istri aktor Hollywood George Clooney. Di 2008, ia ditunjuk sebagai direktur penuntut umum untuk Inggris dan Wales oleh pemerintahan Partai Buruh saat itu.
Antara tahun 2008 dan 2013, ia mengawasi penuntutan anggota parlemen karena penyalahgunaan pengeluaran mereka. Ini pun termasuk sejumlah kasus peretasan jurnalis dan kerusuhan tahun 2011 di seluruh Inggris.
Ia sendiri telah dianugerahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II meski jarang menggunakannya. Pada 2015, ia terpilih sebagai anggota parlemen, mewakili kursi di London utara yang berhaluan kiri.
Para pendukungnya bersikeras bahwa ia adalah seorang pragmatis manajerial yang mungkin akan melakukan pendekatan "tanpa kenal lelah dan secara forensik" jika menjadi PM.Namun pengkritiknya menjulukinya sebagai seorang oportunis yang membosankan.
Pekan lalu, Starmer menetapkan enam janji utama yang lebih ramah terhadap elektoral. Ia menjanjikan stabilitas ekonomi, waktu tunggu layanan kesehatan yang lebih singkat, dan komando keamanan perbatasan baru untuk mengatasi imigrasi tidak teratur.
Dia juga berjanji untuk mendirikan perusahaan energi bersih milik publik. Termasuk menindak perilaku anti-sosial dengan lebih banyak polisi lingkungan dan merekrut 6.500 guru baru.
"Politik harus mengutamakan pelayanan," kata Starmer dalam pidato kampanye terbarunya Senin.
"Mengutamakan negara (yang) pertama, (sementara kepentingan) partai (yang) kedua," tegasnya.
Dalam politik Inggris, Partai Buruh telah kalah dalam empat pemilu berturut-turut. Yakni pada tahun 2010, 2015, 2017 dan 2019.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rishi Sunak Diprediksi Lengser, Inggris Umumkan Pemilu Baru 4 Juli
