Siap-Siap 10.000 Kontainer Barang China Banjiri RI, Ini Biang Keroknya

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
28 May 2024 20:20
Pekerja melakukan pendataan bongkar muat kontainer peti kemas di Terminal 3 Tanjung Priok, Jakarta, Senin (22/11/2021). Pemulihan ekonomi global dari pandemi Covid - 19 dinilai lebih cepat dari yang diekspektasi banyak pihak. Sehingga produksi dan perdagangan melonjak signifikan yang membuat ketidakseimbangan pasar, yang berimbas pada kekurangan bahan baku dan kelangkaan kontainer.. (CNBC Indonesia/ Muhammad Tri Susilo)
Foto: Aktivitas Bongkar Muat Kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok, Senin (22/11/2021). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengusaha tekstil memprediksi serbuan barang impor asal China bakal makin parah membanjiri pasar domestik. Bahkan, diperkirakan ribuan kontainer barang China bakal menghajar pasar domestik.

Hal itu disebut sebagai akibat relaksasi aturan impor oleh pemerintah. Pengusaha tekstil di dalam negeri menilai, dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No 8/2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor menunjukkan inkonsistensi pemerintah dalam melindungi industri dalam negeri khususnya industri garmen, IKM dan konveksi. Pengusaha tekstil kembali menyoroti perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 6 Oktober 2023 agar mengendalikan arus barang impor termasuk untuk pakaian jadi.

"Ini revisi menjadikan pengendalian impor tidak akan efektif karena semuanya sudah direlakasasi. Kemarin barang bawaan dan barang kiriman di drop, sekarang pertek (Pertimbangan Teknis)-nya didrop. Artinya pengajuan izin impor sudah pasti didapatkan tanpa mempertimbangkan industri dalam negerinya. Maka sudah pasti pasar domestik makin banjir impor dan menjadi tekanan bagi produsen lokal," kata kata Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) Redma Gita Wirawasta kepada CNBC Indonesia, Selasa (28/5/2024).

Ketika banyak produk impor membanjiri pasar RI, maka kondisi industri TPT Bakal semakin terhimpit. Imbas terburuknya adalah potensi pegawai yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Padahal, industri ini sempat menghirup nafas beberapa waktu lalu yakni sebelum munculnya Permendag ini.

"Ketika Permendag 36 belum direvisi, IKM sudah ada sedikit perbaikan order dari beberapa brand lokal, tapi ini direvisi lagi dan IKM kembali banyak yang tutup. Kondisi ini berimbas ke industri kain, benang dan serat yang jadi tidak bisa menaikkan utilisasinya. Di mana saat ini rata-rata masih di kisaran 45%. Maka kita akan lihat tren PHK akan kembali lagi karena akan banyak perusahaan yang sudah sekarat," tukasnya.

Terpisah, Direktur Eksekutif Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Danang Girindrawardana memperkirakan jumlah produk impor yang masuk ke RI akan sangat besar, bahkan membanjiri pasar. Pelaku usaha pun sudah memiliki hitung-hitungannya yakni mencapai puluhan ribu container dalam beberapa waktu ke depan.

"Kalau Permendag ini diberlakukan selama 3 bulan ke depan, proyeksi importasi finished product tekstil, garmen, dan alas kaki akan banjiri Indonesia sekitar kurang lebih 10 ribu kontainer. Artinya, banjir barang tekstil, pakaian, sepatu jadi, bakal luber di pasar, mal, dan di platform e-commerce. Hanya dalam waktu 3 bulan ke depan. Dan akan terus menerus laju import bertumbuh dua tiga-kali lipat dalam 6 bulan ke depan," sebut Danang kepada CNBC Indonesia, Selasa (28/5/2024).

Produk-produk hasil domestik tidak akan mampu melawan predatory pricing sebagai akibat banjir produk import ini.

"Permendag 8 ini semacam gayung bersambut dengan kepentingan China. Yaitu Indonesia membuka keran impor sebesar besarnya, sementara di China sedang mengalami over production dan membutuhkan pasar untuk menjual dengan harga murah, tidak hanya tekstil dan garment tetapi juga barang-barang elektronik dan household alat-alat rumah tangga," kata Danang.

Revisi Permendag

Sebagai informasi, pemerintah kembali merevisi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No 36/2023 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor. Revisi ketiga aturan ini diberlakukan mulai 17 Mei 2024, lewat Permendag No 8/2024.

"Sesuai instruksi Presiden Jokowi kemarin siang, maka diterbitkanlah Permendag No 8 Tahun 2024 yang berisikan relaksasi perizinan impor," tulis Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam unggahan di akun Instagram miliknya, Sabtu (18/5/2024).

Sri Mulyani kemudian memaparkan relaksasi perizinan impor dalam aturan terbaru tersebut, yaitu:

a. Terdapat 7 komoditas yang diubah perijinan lartasnya yaitu Elektronik, Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan, Kosmetik dan PKRT, Alas Kaki, Pakaian Jadi dan Aksesoris Pakaian Jadi, Tas dan Katup. Khusus komoditi elektronik, alas kaki, pakaian jadi dan aksesoris, persyaratan pertimbangan teknis dalam penerbitan PI (Persetujuan Impor) ditiadakan/dihapus

b. Terhadap importasi dengan manifest tanggal 10 Maret - 17 Mei 2024 dapat dilakukan penyelesaian impor dengan menggunakan LS (Laporan Surveyor) khusus komoditas Besi Baja dan Tekstil Produk Tekstil dan menggunakan dokumen perizinan yang tercantum dalam Permendag No. 8/2024 untuk komoditi lainnya.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pengusaha Tekstil Berang, Sebut Aturan Impor "Bunuh" Manufaktur RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular